Pantau - Pihak kepolisian menjadwalkan proses ekshumasi (penggalian mayat yang telah dikubur) dan autopsi terhadap dua jenazah korban meninggal dunia dalam Tragedi Kanjuruhan itu akan dilakukan pada pekan ini.
"Autopsi Sabtu, 5 Oktober 2022. Undangannya sudah sampai ke pihak keluarga melalui LPSK," kata kuasa hukum keluarga korban, Imam Hidayat, Senin (31/10/2022).
Dua jenazah yang akan dilakukan proses autopsi secara forensik adalah Natasya Deby Ramadhani (16) dan Nayla Deby Anggraeni (13).
"Autopsi nanti dilakukan langsung di makam korban yang ada di Wajak, Kabupaten Malang," kata Imam.
Imam mengatakan, proses evakuasi tersebut akan melibatkan 6 dokter yang berasal dari internal Polri dan eksternal.
"Satu dari dokpol (dokter polisi_red), yang lain dari Persatuan Dokter Forensik Indonesia. Bisa berasal juga dari Universitas," lanjutnya.
Sebelumnya pada Senin (17/10), autopsi kedua korban yang merupakan kakak beradik tersebut dibatalkan oleh pihak keluargaa karena pihak keluarga tidak memberikan izin. Polisi manyatakan pembatalan itu bukan dikarenakan adanya intimidasi kepada keluarga korban.
Kemudian melalui surat yang disampikan kepada LPSK pada Senin (24/10) yang menyatakan bersedia untuk pelaksanaan autopsi.
Diketahui, Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan ratusan orang itu terjadi usai laga Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, pada Sabtu (1/10/2022).
Baca Juga:
Sepeda Motor Bule Finlandia Raib di Pantai Kuta Lombok Tengah
Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan Kembali Ajukan Autopsi
"Autopsi Sabtu, 5 Oktober 2022. Undangannya sudah sampai ke pihak keluarga melalui LPSK," kata kuasa hukum keluarga korban, Imam Hidayat, Senin (31/10/2022).
Dua jenazah yang akan dilakukan proses autopsi secara forensik adalah Natasya Deby Ramadhani (16) dan Nayla Deby Anggraeni (13).
"Autopsi nanti dilakukan langsung di makam korban yang ada di Wajak, Kabupaten Malang," kata Imam.
Imam mengatakan, proses evakuasi tersebut akan melibatkan 6 dokter yang berasal dari internal Polri dan eksternal.
"Satu dari dokpol (dokter polisi_red), yang lain dari Persatuan Dokter Forensik Indonesia. Bisa berasal juga dari Universitas," lanjutnya.
Sebelumnya pada Senin (17/10), autopsi kedua korban yang merupakan kakak beradik tersebut dibatalkan oleh pihak keluargaa karena pihak keluarga tidak memberikan izin. Polisi manyatakan pembatalan itu bukan dikarenakan adanya intimidasi kepada keluarga korban.
Kemudian melalui surat yang disampikan kepada LPSK pada Senin (24/10) yang menyatakan bersedia untuk pelaksanaan autopsi.
Diketahui, Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan ratusan orang itu terjadi usai laga Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, pada Sabtu (1/10/2022).
Baca Juga:
Sepeda Motor Bule Finlandia Raib di Pantai Kuta Lombok Tengah
Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan Kembali Ajukan Autopsi
- Penulis :
- Firdha Rizki Amalia
