Pantau - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sayang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat dilaporkan merawat 531 korban luka gempa Cianjur. Diketahui, gempa Cianjur menewaskan 162 orang dan mengakibatkan ratusan korban terluka.
"Resminya 531, tapi perkiraan saya 700 orang," kata Direktur Utama (Dirut) RSUD Cianjur, dr Dharmawan Setiabudhi Dahlan, Selasa (22/11/2022).
Ia menambahkan, korban luka pascagempa Cianjur ini terus bertambah seiring waktu. Dharmawan menyebutkan, RSUD Sayang hanya untuk penanganan pertama.
Baca juga: Menag Ajak Salat Gaib dan Tahlil untuk Korban Gempa Cianjur
"Nambah terus, kita evakuasi tapi nambah lagi, nambah lagi," ujarnya.
Sementara itu, banyak ambulans bersiaga di sekitar RSUD untuk keperluan darurat. Alat kesehatan (alkes) menurut Dharmawan, cukup untuk merawat ratusan korban gempa.
"Alhamdulillah lengkap, bantuan banyak sekali datang," tuturnya.
Suasana RSUD Sayang ini masih ramai. Para pasien korban luka gempa Cianjur dirawat di tenda sementara di halaman dan parkiran RSUD Sayang.
Para tenaga kesehatan (nakes) RSUD Sayang juga tampak hilir mudik melihat situasi pasien yang terus bertambah.
Baca juga: 38 Korban Gempa Asal Cianjur Dirujuk ke RSUD R Syamsudin SH Sukabumi
Di sisi lain, Kabag Umum RSUD Sayang, Anwar menegaskan, pelayanan pasien selain korban gempa Cianjur tetap berjalan. Semua pelayanan, termasuk rawat jalan tetap beroperasi sebagamana mestinya.
"Ada pasien, tetap kami akan lakukan perawatan. Malahan itu rawat jalan akan dimaksimalkan, nggak ada istilah libur. Rawat jalan juga tetap dibuka," ungkapnya.
Ia juga memastikan, kebutuhan peralatan medis, baik untuk pasien korban gempa dan rawat inap akan mencukupi. "Insyaallah, kami banyak yang mendukung, mulai dari RS Syamsudin, RSHS dan RS lainnya yang ada di Jabar," tutupnya.
Baca juga: Polri Berikan 1.000 Selimut hingga 300 Kasur Lipat untuk Korban Gempa Cianjur
"Resminya 531, tapi perkiraan saya 700 orang," kata Direktur Utama (Dirut) RSUD Cianjur, dr Dharmawan Setiabudhi Dahlan, Selasa (22/11/2022).
Ia menambahkan, korban luka pascagempa Cianjur ini terus bertambah seiring waktu. Dharmawan menyebutkan, RSUD Sayang hanya untuk penanganan pertama.
Baca juga: Menag Ajak Salat Gaib dan Tahlil untuk Korban Gempa Cianjur
"Nambah terus, kita evakuasi tapi nambah lagi, nambah lagi," ujarnya.
Sementara itu, banyak ambulans bersiaga di sekitar RSUD untuk keperluan darurat. Alat kesehatan (alkes) menurut Dharmawan, cukup untuk merawat ratusan korban gempa.
"Alhamdulillah lengkap, bantuan banyak sekali datang," tuturnya.
Suasana RSUD Sayang ini masih ramai. Para pasien korban luka gempa Cianjur dirawat di tenda sementara di halaman dan parkiran RSUD Sayang.
Para tenaga kesehatan (nakes) RSUD Sayang juga tampak hilir mudik melihat situasi pasien yang terus bertambah.
Baca juga: 38 Korban Gempa Asal Cianjur Dirujuk ke RSUD R Syamsudin SH Sukabumi
Di sisi lain, Kabag Umum RSUD Sayang, Anwar menegaskan, pelayanan pasien selain korban gempa Cianjur tetap berjalan. Semua pelayanan, termasuk rawat jalan tetap beroperasi sebagamana mestinya.
"Ada pasien, tetap kami akan lakukan perawatan. Malahan itu rawat jalan akan dimaksimalkan, nggak ada istilah libur. Rawat jalan juga tetap dibuka," ungkapnya.
Ia juga memastikan, kebutuhan peralatan medis, baik untuk pasien korban gempa dan rawat inap akan mencukupi. "Insyaallah, kami banyak yang mendukung, mulai dari RS Syamsudin, RSHS dan RS lainnya yang ada di Jabar," tutupnya.
Baca juga: Polri Berikan 1.000 Selimut hingga 300 Kasur Lipat untuk Korban Gempa Cianjur
- Penulis :
- khaliedmalvino
