
Pantau - Mantan Narapidana Terorisme Muhammad Nasir Abbas mengatakan napi teroris yang masih keras atau catatan merah memang tidak mau mengikuti materi deradikalisasi.
"Jadi program deradikalisasi di penjara itu, ada sebagian napiter yang menolak ikut kegiatan dari sejak menjadi napi hingga bebas," papar mantan napiter yang kini menjadi pengamat teroris kepada Pantau.com, Rabu ( (7/12/2022).
Nasir yang pernah menjadi Ketua Jamaah Islamiyah Wilayah Timur yang meliputi wilayah Afganistan dan Asia Tenggara, termasuk Indonesia menjelaskan, semua napiter akan berbuat lagi jika tidak mengikuti kegitan deradikalisasi.
Terpisah, Rabu siang (7/12/2022) Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo mengatakan Agus Sujatno alias Agus Muslim, pelaku bom bunuh diri di Polsek Astanaanyar Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat, berstatus "masih merah" dalam program deradikalisasi.
"Yang bersangkutan ini sebelumnya ditahan di LP Nusakambangan. Jadi artinya, dalam tanda kutip masuk kelompok 'masih merah'. Proses deradikalisasi membutuhkan teknik dan taktik berbeda," kata Kapolri Listyo Sigit Prabowo, dalam jumpa pers, di Kota Bandung, Rabu (7/12/2022).
Kapolri mengatakan sosok Agus Muslim ini masih susah diajak bicara dan cenderung menghindar.
"Jadi yang bersangkutan masih susah diajak bicara. Cenderung menghindar," katanya.
Dia menuturkan Agus Muslim pernah ditangkap saat peristiwa bom di Cicendo Kota Bandung pada 2017 dan menjalani masa tahanan di Lapas Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.
"Yang bersangkutan dihukum empat tahun. Dan bulan Maret 2021, bebas," kata dia.
Agus Muslim juga teridentifikasi berafiliasi dengan kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
Baca Juga: Polisi Pastikan Ledakan Bom Bunuh Diri Berada di Halaman Polsek Astanaanyar
"Jadi program deradikalisasi di penjara itu, ada sebagian napiter yang menolak ikut kegiatan dari sejak menjadi napi hingga bebas," papar mantan napiter yang kini menjadi pengamat teroris kepada Pantau.com, Rabu ( (7/12/2022).
Nasir yang pernah menjadi Ketua Jamaah Islamiyah Wilayah Timur yang meliputi wilayah Afganistan dan Asia Tenggara, termasuk Indonesia menjelaskan, semua napiter akan berbuat lagi jika tidak mengikuti kegitan deradikalisasi.
"Semua napiter yang berbuat lagi atau terlibat lagi, tercatat yang masih keras (merah) yang tidak pernah mau ikut kegiatan Deradikalisasi," jelasnya.
Terpisah, Rabu siang (7/12/2022) Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo mengatakan Agus Sujatno alias Agus Muslim, pelaku bom bunuh diri di Polsek Astanaanyar Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat, berstatus "masih merah" dalam program deradikalisasi.
"Yang bersangkutan ini sebelumnya ditahan di LP Nusakambangan. Jadi artinya, dalam tanda kutip masuk kelompok 'masih merah'. Proses deradikalisasi membutuhkan teknik dan taktik berbeda," kata Kapolri Listyo Sigit Prabowo, dalam jumpa pers, di Kota Bandung, Rabu (7/12/2022).
Kapolri mengatakan sosok Agus Muslim ini masih susah diajak bicara dan cenderung menghindar.
"Jadi yang bersangkutan masih susah diajak bicara. Cenderung menghindar," katanya.
Dia menuturkan Agus Muslim pernah ditangkap saat peristiwa bom di Cicendo Kota Bandung pada 2017 dan menjalani masa tahanan di Lapas Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.
"Yang bersangkutan dihukum empat tahun. Dan bulan Maret 2021, bebas," kata dia.
Agus Muslim juga teridentifikasi berafiliasi dengan kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
Baca Juga: Polisi Pastikan Ledakan Bom Bunuh Diri Berada di Halaman Polsek Astanaanyar
- Penulis :
- Desi Wahyuni