
Pantau - Bupati Meranti Muhammad Adil kembali menuai kontroversi dengan menyebut pegawai Kementerian Keuangan (Kemenkeu) iblis. Adil bukan kali ini saja menuai kontroversi, ia sudah beberapa kali menjadi sorotan karena sikap-sikapnya yang kontroversial mulai dari menolak kunjungan kerja Gubernur Riau Syamsuar.
Ia pernah menghasut lurah dan camat untuk tidak hadir di acara Pemprov Riau. Kemudian pernah melaporkan pendahulunya, Irwan Nasir, ke polisi terkait dugaan pencemaran nama baik.
Berikut catatan Pantau.com mengenai kontroversi Bupati Adil, Senin (12/12/2022):
Bupati Adil pernah menolak Gubernur Riau Syamsuar saat hendak berkunjung ke Meranti.
"Iya batal, informasi begitu (ditolak oleh Bupati Meranti). Itu yang kurang paham kami (alasan penolakan)," kata Kepala Dinas Kominfotik Riau Erisman, Kamis (13/10/2022).
Belakangan diketahui bahwa penolakan ini karena Bupati Adil berseteru dengan Gubernur Syamsuar terkait anggaran.
Bupati Adil juga pernah diperiksa tim Inspektorat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) karena melarang camat hingga lurah hadir dalam rapat koordinasi (rakor) bersama Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian.
"Dari Meranti tidak satu pun hadir, baik itu bupati, wakil, camat, dan lurahnya. Tentu dibuktikan dengan tanda ketidakhadiran camat dan lurah," kata Karo Pemerintahan dan Otda Setdaprov Riau Firdaus, Jumat (11/11/2022).
Firdaus menduga ketidakhadiran camat dan lurah dalam rakor tersebut karena ada larangan dari Adil selaku bupati.
Bupati Adil juga pernah mengadukan pendahulunya, mantan Bupati Meranti Irwan Nasir ke polisi. Ternyata aduan Adil terkait opini Irwan Nasir di WhatsApp Grup (WAG).
"Aduan kita ke Polres atas dugaan tindak pidana fitnah dan pencemaran nama baik IN (Irwan Nasir) di dalam unggahan WAG 'Selatpanjang Pekanbaru'," kata pengacara Adil, Al Azhar Yusuf, Kamis (24/11/2022).
Al Azhar menyebut Adil tak terima karena dituduh menilap dana masjid dan bantuan sapi untuk masyarakat. Hanya tak disebut kapan peristiwa itu terjadi.
"Bahasanya 'Kamu Adil bagaimana kamu mau ngurus kabupaten, bantuan masjid saja kamu embat, belum lagi bantuan sapi untuk masyarakat kamu sikat'. Kita belum tahu (kapan), makanya kita minta ke polisi saja nanti," kata Al Azhar.
Terbaru, Bupati Adil ngamuk ke Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan, Lucky Alfirman. Ia juga anak buah Sri Mulyani itu dengan mempertanyakan orang di Kemenkeu apakah berisi iblis atau setan.
Hal itu disampaikan Adil saat rapat koordinasi Pengelolaan Pendapatan Belanja Daerah se Indonesia di Pekanbaru Kamis (9/12/2022). Hadir dalam kesempatan itu Staf Ahli Mendagri Bidang Ekonomi Pembangunan, Laode Ahmad; Gubernur Riau Syamsuar; Direktur Jenderal Bina Keuangan Daerah Mendagri Agus Fatoni.
Bupati Adil ngamuk ke Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan, Lucky Alfirman.
Adil awalnya kesal karena merasa tidak mendapat kejelasan terkait Dana Bagi Hasil (DBH) yang mestinya diterima daerahnya. Ia menilai Meranti seharusnya layak mendapat DBH dengan hitungan US$100 per barel.
Namun, menurutnya, pada 2022 ini DBH yang diterima hanya Rp114 miliar dengan hitungan US$60/barel. Ia mendesak Kemenkeu agar DBH yang diterima menggunakan hitungan US$100 per barel pada 2023 mendatang.
Adil pun mulai kesal karena permintaan untuk berdiskusi itu justru ditawarkan lewat online atau virtual. Hal itu berbeda saat dia ingin berdiskusi langsung pada Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian di Jakarta beberapa waktu lalu.
Adil pun kesal karena saat rapat bareng Kemenkeu tidak bisa menyampaikan keluhannya. Namun setelah didesak, barulah diterima DBH 100 dolar per barel.
"Kemarin waktu zoom dengan Kemenkeu tidak bisa menyampaikan dengan terang. Didesak, desak, desak barulah menyampaikan dengan terang bahwa 100 dolar/barel," katanya.
"Sampai ke Bandung saya kejar Kemenkeu, juga tidak dihadiri oleh yang kompeten. Itu yang hadiri waktu itu entah staf atau apalah. Sampai pada waktu itu saya ngomong 'Ini orang keuangan isinya ini iblis atau setan'," kata Adil.
Staf Khusus Menteri Keuangan (Menkeu), Yustinus Prastowo, pun mendesak Adil meminta maaf secara terbuka atas pernyataannya itu.
"Kami keberatan dan menyayangkan pernyataan Bupati Meranti saudara Muhammad Adil yang sungguh-sungguh tidak adil karena mengatakan pegawai Kementerian Keuangan iblis atau setan. Ini jelas ngawur dan menyesatkan," katanya.
Ia pernah menghasut lurah dan camat untuk tidak hadir di acara Pemprov Riau. Kemudian pernah melaporkan pendahulunya, Irwan Nasir, ke polisi terkait dugaan pencemaran nama baik.
Berikut catatan Pantau.com mengenai kontroversi Bupati Adil, Senin (12/12/2022):
1. Menolak Kunker Gubernur Riau
Bupati Adil pernah menolak Gubernur Riau Syamsuar saat hendak berkunjung ke Meranti.
"Iya batal, informasi begitu (ditolak oleh Bupati Meranti). Itu yang kurang paham kami (alasan penolakan)," kata Kepala Dinas Kominfotik Riau Erisman, Kamis (13/10/2022).
Belakangan diketahui bahwa penolakan ini karena Bupati Adil berseteru dengan Gubernur Syamsuar terkait anggaran.
2. Hasut Lurah dan Camat Agar tak Hadiri Acara Pemprov
Bupati Adil juga pernah diperiksa tim Inspektorat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) karena melarang camat hingga lurah hadir dalam rapat koordinasi (rakor) bersama Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian.
"Dari Meranti tidak satu pun hadir, baik itu bupati, wakil, camat, dan lurahnya. Tentu dibuktikan dengan tanda ketidakhadiran camat dan lurah," kata Karo Pemerintahan dan Otda Setdaprov Riau Firdaus, Jumat (11/11/2022).
Firdaus menduga ketidakhadiran camat dan lurah dalam rakor tersebut karena ada larangan dari Adil selaku bupati.
3. Polisikan Mantan Bupati
Bupati Adil juga pernah mengadukan pendahulunya, mantan Bupati Meranti Irwan Nasir ke polisi. Ternyata aduan Adil terkait opini Irwan Nasir di WhatsApp Grup (WAG).
"Aduan kita ke Polres atas dugaan tindak pidana fitnah dan pencemaran nama baik IN (Irwan Nasir) di dalam unggahan WAG 'Selatpanjang Pekanbaru'," kata pengacara Adil, Al Azhar Yusuf, Kamis (24/11/2022).
Al Azhar menyebut Adil tak terima karena dituduh menilap dana masjid dan bantuan sapi untuk masyarakat. Hanya tak disebut kapan peristiwa itu terjadi.
"Bahasanya 'Kamu Adil bagaimana kamu mau ngurus kabupaten, bantuan masjid saja kamu embat, belum lagi bantuan sapi untuk masyarakat kamu sikat'. Kita belum tahu (kapan), makanya kita minta ke polisi saja nanti," kata Al Azhar.
4. Sebut Pegawai Kemenkeu Iblis
Terbaru, Bupati Adil ngamuk ke Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan, Lucky Alfirman. Ia juga anak buah Sri Mulyani itu dengan mempertanyakan orang di Kemenkeu apakah berisi iblis atau setan.
Hal itu disampaikan Adil saat rapat koordinasi Pengelolaan Pendapatan Belanja Daerah se Indonesia di Pekanbaru Kamis (9/12/2022). Hadir dalam kesempatan itu Staf Ahli Mendagri Bidang Ekonomi Pembangunan, Laode Ahmad; Gubernur Riau Syamsuar; Direktur Jenderal Bina Keuangan Daerah Mendagri Agus Fatoni.
Bupati Adil ngamuk ke Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan, Lucky Alfirman.
Adil awalnya kesal karena merasa tidak mendapat kejelasan terkait Dana Bagi Hasil (DBH) yang mestinya diterima daerahnya. Ia menilai Meranti seharusnya layak mendapat DBH dengan hitungan US$100 per barel.
Namun, menurutnya, pada 2022 ini DBH yang diterima hanya Rp114 miliar dengan hitungan US$60/barel. Ia mendesak Kemenkeu agar DBH yang diterima menggunakan hitungan US$100 per barel pada 2023 mendatang.
Adil pun mulai kesal karena permintaan untuk berdiskusi itu justru ditawarkan lewat online atau virtual. Hal itu berbeda saat dia ingin berdiskusi langsung pada Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian di Jakarta beberapa waktu lalu.
Adil pun kesal karena saat rapat bareng Kemenkeu tidak bisa menyampaikan keluhannya. Namun setelah didesak, barulah diterima DBH 100 dolar per barel.
"Kemarin waktu zoom dengan Kemenkeu tidak bisa menyampaikan dengan terang. Didesak, desak, desak barulah menyampaikan dengan terang bahwa 100 dolar/barel," katanya.
"Sampai ke Bandung saya kejar Kemenkeu, juga tidak dihadiri oleh yang kompeten. Itu yang hadiri waktu itu entah staf atau apalah. Sampai pada waktu itu saya ngomong 'Ini orang keuangan isinya ini iblis atau setan'," kata Adil.
Staf Khusus Menteri Keuangan (Menkeu), Yustinus Prastowo, pun mendesak Adil meminta maaf secara terbuka atas pernyataannya itu.
"Kami keberatan dan menyayangkan pernyataan Bupati Meranti saudara Muhammad Adil yang sungguh-sungguh tidak adil karena mengatakan pegawai Kementerian Keuangan iblis atau setan. Ini jelas ngawur dan menyesatkan," katanya.
- Penulis :
- Fadly Zikry