
Pantau – Proyek Sarana Jaringan Utilitas Terpadu (SJUT) yang dikerjakan oleh Badan Usaha Milik Daerah DKI Jakarta tidak sesuai target. Pemprov DKI Jakarta akan mengevaluasi PT Jakarta Propertindo dan Sarana Jaya sebagai kontraktornya.
"Memang belum sesuai target. Makanya kami evaluasi nanti apakah ada pemain baru lagi atau nggak itu nanti kita evaluasi," kata Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho, Kamis (12/1/2023).
Sarana Jaya baru mengerjakan proyek SJUT sepanjang 1 Km dari target semestinya 100 Km. Sedangkan JakPro, saat ini baru mengerjakan 25 dari target 100 Km pengerjaan SJUT.
Karena itulah Pemprov DKI akan fokus evaluasi proyek SJUT. Tetapi, pihaknya juga mencari alternatif lain dengan melibatkan pihak lain selain BUMD.
"Evaluasi apakah memang BUMD nggak mampu atau bagaimana, baru lagi sistemnya penugasan atau kah nanti modal KPBU (Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha)," ujar Nugroho.
Hari berucap SJUT Digencarkan di Jakbar, Jaktim hingga Jakut. Sedangkan untuk wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur proyek SJUT sudah berjalan. Karena itu, ke depannya pihaknya akan menggalakkan pengerjaan SJUT di wilayah Jakarta Utara, Jakarta Timur dan Jakarta Barat.
"Makanya strategi kita akan geber barat, timur, yang utara akan kita buka," katanya.
Untuk diketahui, Pemprov DKI Jakarta menargetkan trotoar Ibu Kota bersih dari tiang dan kabel semrawut 5 tahun lagi. Karena itu, Pemprov DKI gencar merapikan kabel-kabel utilitas yang menjuntai di atas trotoar Jakarta.
"Jadi yang ada hanya lampu saja, nanti tidak ada lagi masalah tiang-tiang itu. Kita mulai mencabuti semua, mulai dari Jakarta Selatan, begitu kita perbarui, masuk ke bawah, semua tiang kita cabuti. Kita siap bantu akan ada 400 tiang yang dicabuti," kata Hari di Cakung, Jakarta Timur, Rabu (4/1).
Hari mengungkapkan baru 30 persen trotoar di jalanan Jakarta yang direvitalisasi. Dia menyebut baru 0,3 persen kabel utilitas yang diturunkan melalui proyek SJUT.
"Kalau trotoar kita revitalisasi baru 30 persen, otomatis baru 30 persen, masih banyak PR kita. Maka 4-5 tahun akan bersih," terangnya.
"Memang belum sesuai target. Makanya kami evaluasi nanti apakah ada pemain baru lagi atau nggak itu nanti kita evaluasi," kata Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho, Kamis (12/1/2023).
Sarana Jaya baru mengerjakan proyek SJUT sepanjang 1 Km dari target semestinya 100 Km. Sedangkan JakPro, saat ini baru mengerjakan 25 dari target 100 Km pengerjaan SJUT.
Karena itulah Pemprov DKI akan fokus evaluasi proyek SJUT. Tetapi, pihaknya juga mencari alternatif lain dengan melibatkan pihak lain selain BUMD.
"Evaluasi apakah memang BUMD nggak mampu atau bagaimana, baru lagi sistemnya penugasan atau kah nanti modal KPBU (Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha)," ujar Nugroho.
Hari berucap SJUT Digencarkan di Jakbar, Jaktim hingga Jakut. Sedangkan untuk wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur proyek SJUT sudah berjalan. Karena itu, ke depannya pihaknya akan menggalakkan pengerjaan SJUT di wilayah Jakarta Utara, Jakarta Timur dan Jakarta Barat.
"Makanya strategi kita akan geber barat, timur, yang utara akan kita buka," katanya.
Untuk diketahui, Pemprov DKI Jakarta menargetkan trotoar Ibu Kota bersih dari tiang dan kabel semrawut 5 tahun lagi. Karena itu, Pemprov DKI gencar merapikan kabel-kabel utilitas yang menjuntai di atas trotoar Jakarta.
"Jadi yang ada hanya lampu saja, nanti tidak ada lagi masalah tiang-tiang itu. Kita mulai mencabuti semua, mulai dari Jakarta Selatan, begitu kita perbarui, masuk ke bawah, semua tiang kita cabuti. Kita siap bantu akan ada 400 tiang yang dicabuti," kata Hari di Cakung, Jakarta Timur, Rabu (4/1).
Hari mengungkapkan baru 30 persen trotoar di jalanan Jakarta yang direvitalisasi. Dia menyebut baru 0,3 persen kabel utilitas yang diturunkan melalui proyek SJUT.
"Kalau trotoar kita revitalisasi baru 30 persen, otomatis baru 30 persen, masih banyak PR kita. Maka 4-5 tahun akan bersih," terangnya.
- Penulis :
- Ahmad Ryansyah