Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Ricky Insaf Berbohong Usai Baca Al-Qur’an, Tulis Kejadian Sebenarnya

Oleh renalyaarifin
SHARE   :

Ricky Insaf Berbohong Usai Baca Al-Qur’an, Tulis Kejadian Sebenarnya
Pantau - Terdakwa Ricky Rizal tidak terima dituntut hukuman pidana 8 tahun penjara dalam kasus pembunuhan berencana Yosua Hutabarat. Ricky Rizal bacakan pleidoi alias nota pembelaan di hadapan majelis hakim.

Sambil berderai air mata, Ricky Rizal diminta membacakan Al-Qur'an sebelum menceritakan kronologi peristiwa yang terjadi dengan jujur. Ia mengaku merasa gelisah, tertekan dan tidak tenang karena tidak menyampaikan kejadian dengan jujur.

"Berapa kali saya menjalani proses pemeriksaan saya masih menceritakan kronologi peristiwa di rumah Duren Tiga adalah peristiwa tembak-menembak saya merasa sangat gelisah tertekan dan tidak tenang karena tidak menyampaikan kejadian yang sebenarnya itu semua karena setiap kembali dari pemeriksaan Bapak Ferdy Sampo selalu menanyakan dan menyampaikan kepada saya untuk bertahan pada skenario tembak-menembak. Saya masih tinggal di rumah beliau dan saya masih sebagai bawahan beliau terpaksa harus menuruti perintah beliau," kata Ricky Rizal di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (24/1/2023).

Ricky Rizal mengatakan dirinya dibawa oleh anggota Provos untuk dipatsus (penempatan khusus). Saat itu lah Ricky Rizal menuliskan testimoni kejadian yang sebenarnya terjadi pada 8 Juli 2022.

"Hingga pada tanggal 7 Agustus 2022 saya dibawa oleh anggota Provos untuk kemudian dilaksanakan patsus. Pada tanggal itu juga saya ditetapkan sebagai tersangka dan langsung dilakukan penanganan, saya ditunjukkan keterangan dari Richard penembakan terhadap almarhum Joshua dilakukan semua oleh Bapak Ferdy Sambo. Kemudian saya diminta untuk membaca Alquran baru setelah itu saya menuliskan testimoni kejadian sebenarnya peristiwa yang terjadi pada tanggal 8 Juli 2002-2022," katanya.

Sebelumnya, terdakwa Kuat Ma’ruf tidak terima dituntut hukuman 8 tahun penjara dalam kasus pembunuhan berencana Yosua Hutabarat. Kuat Ma’ruf bacakan pleidoi alias nota pembelaan di hadapan majelis hakim.

Kuat Ma’ruf mengakui bahwa dirinya bodoh karena mudah dimanfaatkan oleh tim penyidik untuk mengikuti BAP Richard Eliezer alias Bharada E.

“Ini bodoh saya dengan mudah dimanfaatkan oleh penyidik untuk mengikuti sebagian BAP dari Richard saya merasa bingung dan tidak mengerti dengan semua proses persidangan yang sedang berjalan tetapi saya tetap berusaha untuk menjalankan proses persidangan sebagaimana seharusnya,” kata Kuat Ma’ruf di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (24/1/2023).

Ia juga mengaku bahwa ia tidak mengetahui letak kesalahannya dalam kasus pembunuhan berencana yang didakwakan kepadanya. Ia bersumpah bahwa dirinya bukanlah orang yang sadis untuk ikut membunuh Yosua secara terencana.

“Walaupun saya tidak tahu salah saya apa dan saya tidak mengerti kenapa saya dituduh ikut dalam perencanaan pembunuhan almarhum Yosua. Demi Allah saya bukan orang sadis tega dan tidak punya hati untuk ikut membunuh orang apalagi orang yang saya kenal baik dan pernah menolong saya,” katanya.

Kuat Ma’ruf mengungkapkan bahwa semasa hidup Yosua pernah berbuat baik kepadanya. Yosua disebut pernah membantu Kuat Ma’ruf saat anaknya belum bayar sekolah.
Penulis :
renalyaarifin