Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Agnes 'Sutradarai' Mario Anak Borjuis, Sekolah Tarakanita Diganjar Bintang 1 oleh Netizen

Oleh M Abdan Muflih
SHARE   :

Agnes 'Sutradarai' Mario Anak Borjuis, Sekolah Tarakanita Diganjar Bintang 1 oleh Netizen
Pantau – Kasus penganiayaan yang dilakukan oleh anak dari salah satu pejabat pajak, Mario Dandy Satrio (MDS) diduga melibatkan siswi SMA Tarakanita 1 bernama Agnes.

Imbas keterlibatan Agnes dalam kasus tersebut, baru-baru ini nama SMA Tarakanita 1 pun turut diserang oleh sejumlah netizen melalui ulasan Google maps. Mereka memberikan nilai bintang 1 atau bisa disebut nilai yang buruk.

Seperti dilihat tim Pantau.com dalam ulasan Google Maps SMA Tarakanita 1, Jumat (24/2/2023), sejumlah netizen meninggalkan pesan yang menilai sekolah tersebut tidak mampu mendidik sehingga membuat siswanya terlibat di kasus penganiayaan.

Berikut beberapa ulasan dari netizen netizen yang telah dirangkum Pantau.com:

"Agnesnya dimana kak?," kata Nada***

"Sekolah ga bisa mendidik muridnya dan melahirkan pembunuh," kata Devan***.

"Motto doang mendidik pemimpin perempuan cerdas dan berintegrasi, tapi si agnes gak dikeluarin dari sekolah wkwk kocak kocak," kata Novan***.

Sebelumnya, diduga A terlibat dalam kasus penganiayaan D. Disebutkan bahwa A berkontribusi untuk merekam video saat Mario menganiaya D.

Agnes masih berstatus saksi

Agnes (15) hingga kini masih berstatus sebagai saksi dalam kasus penganiayaan terhadap Cristalino David Ozora alias David (17) hingga terkapar tak berdaya.

"Masih kami dalami, statusnya (A) sampai dengan saat ini masih sebagai saksi," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Jumat (24/2/2023).

Ade Ary menyebut, peran Agnes dalam kasus ini akan disampaikan setelah pemeriksaan tersangka Shane alias SLRL (19) selesai. Ia menyebut, pemeriksaan terhadap Shane masih berlangsung.

"Nanti kami akan lakukan press rilis lebih lanjut setelah melakukan pemeriksaan yang kedua tersangka S selesai, saat ini pemeriksaan masih berlangsung," sebutnya.

Ade Ary membeberkan, polisi masih mengumpulkan sederet fakta berupa barang bukti. Sejauh ini, polisi masih melakukan pendalaman terhadap kasus ini agar dapat terungkap dengan tuntas.

"Pengumpulan fakta-fakta, pengumpulan barang bukti, pengumpulan alat bukti itu terus kami lakukan dengan prinsip kehati-hatian, kecermatan, kami terus melakukan pendalaman sehingga kasus ini dapat terungkap secara tuntas," ujar Ade Ary.
Penulis :
M Abdan Muflih