Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Ternyata oh Ternyata, Mario si Anak Pejabat Pajak Sering Ngutang di Kantin Sekolah

Oleh M Abdan Muflih
SHARE   :

Ternyata oh Ternyata, Mario si Anak Pejabat Pajak Sering Ngutang di Kantin Sekolah
Pantau – Mario Dandy Satrio (MDS) anak seorang pejabat eselon III Direktorat Pajak, Rafael Alun Trisambodo, telah ditetapkan sebagai tersangka atas kasus penganiayaan terhadap David anak dari salah satu pengurus GP Ansor hingga mengalami koma.

Di sisi lain, fakta terbaru terkait sosok Mario mulai terungkap. Mario yang dikenal anak orang kaya dan kerap pamer harta lantaran ayahnya seorang pejabat pajak ternyata kerap kali berutang di kantin semasa sekolahnya.

Dilansir Tribunnews, Rabu (1/3/2023), seorang penjaga warung di sekolah Pangudi Luhur bernama Sumijah (55) menceritakan perilaku Mario semasa ia di sekolah. Ia menyebutkan bahwa Mario sering ngambil dagangannya tanpa membayar terlebih dahulu.

“Kalau dandy cuma asal ambil aja, ngambil pocari ngambil beng-beng atau ambil roti. Saya harus ngejar-ngejar, kalau dia bawa uang aku minta, kalau dia bayar ke sana aku ke sana ‘kamu bawa uang? Sini kasih saya dulu’ baru dia kasih,” ujar Sumijah.

Mario minta maaf

Tersangka Mario Dandy Satriyo (MDS) melalui kuasa hukumnya meminta maaf kepada korban D secara lisan di Rumah Sakit Mayapada, Kuningan, Jakarta Selatan.

"Kami mewakili Mario ingin menyampaikan permohonan maaf secara lisan kepada David sekaligus keluarganya," kata Kuasa hukum MDS, Dolfie Rompas saat ditemui di lokasi, di Jakarta, Senin.

Dolfie menuturkan permintaan maaf ini baru disampaikan lantaran MDS harus melalui serangkaian pemeriksaan sehingga baru bisa memiliki kesempatan pada Senin ini.

Terlebih, menurut dia, permintaan maaf ini spontan dilakukan usai orangtua Mario, Rafael Alun Trisambodo telah menyampaikan permintaan maafnya melalui video.

Selain minta maaf, pihaknya turut prihatin dan mendoakan kesehatan D agar cepat pulih seperti sedia kala.

"Kami belum sempat bertemu, mungkin kondisinya belum saatnya kita untuk datang karena rumah sakit mungkin belum izinkan," tambahnya.
Penulis :
M Abdan Muflih