
Pantau - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendapatkan informasi mengenai sejumlah kelompok pejabat di Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang memiliki banyak harta.
"Kami (KPK) juga mendengar ada geng-gengnya seperti ini," ujar Deputi Pencegahan KPK, Pahala Nainggolan, saat konferensi pers Rabu (1/3/2023).
Pahala menjelaskan bahwa geng yang dimaksud bukan seperti geng anak sekolah. KPK mengakui ada pola yang harus mereka telusuri bagaimana para pejabat tersebut saling terhubung.
"Bukan kayak geng anak SMP, ngumpul-ngumpul. Kita dapat informasi saja kalau si ini sama ini, si ini. Kita lihat, 'oh, iya perjalanannya nyambung di beberapa tempat'. Itu yang saya maksud geng. Jadi jangan dianggap geng, dia berkomplot, enggak jugalah," kata Pahala.
"Tapi kan kita perlu cari tahu bagaimana polanya," imbuhnya.
Pengungkapan adanya geng ini merupakan buntut dari penelusuran dugaan harta kekayaan yang terindikasi tidak wajar milik mantan pejabat Ditjen pajak Kemenkeu, Rafael Alun Trisambodo. KPK memastikan akan menelusuri pola geng pejabat Kemenkeu itu.
"Kalau ini kita dapat polanya saya sih sama teman-teman pengin bener ini gimana. Kayak saya yang sebut tanda kutip geng bisa kita capture lewat pola. Jadi sabar, semoga, semoga bisa. Kalau enggak bisa, ya, memang nasib," kata Pahala.
Sementara, Stafsus Menkeu Bidang Komunikasi Strategi, Yustinus Prastowo, membantah keberadaan geng tersebut. Ia menyampaikan hal ini dalam konferensi pers yang dihadiri Wamenkeu, Suahasil Nazara, dan Dirjen Pajak, Suryo Utomo.
"Kalau enggak dijawab memang enggak ada," kata Yustinus.
Diketahui, nama Rafael dan dugaan harta kekayaannya yang terindikasi tak wajar ini mencuat usai anaknya, Mario Dandy Satrio (20) menganiaya Cristalino David Ozora (17).
Penganiayaan terjadi di kawasan Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, pada Senin (20/2/2023). Belum jelas terungkap motif Mario Dandy menganiaya David, tapi disebut-sebut dipicu aduan perempuan berinisial AG (15), Pacar Mario Dandy yang juga mantan pacar David.
Aksi penganiayaan terhadap putra pengurus GP Ansor ini awalnya mencuat di media sosial. Dandy disebut-sebut menemui korban bersama 4 orang, termasuk perempuan AG, dengan menaiki mobil Jeep Rubicon. Usai dianiaya oleh Mario Dandy, David mengalami koma selama beberapa hari.
Akibat perbuatannya, Mario Dandy telah ditetapkan sebagai tersangka dan ia juga di drop out dari kampusnya, Universitas Prasetiya Mulya. Saat peristiwa ini terjading ayahnya merupakan pejabat pajak, namun buntut dari kasus yang melibatkan anaknya, Rafael Alun Trisambodo juga telah dicopot dari jabatannya di Ditjen Pajak.
Diketahui, KPK pun menyoroti harta yang dimiliki Rafael Alun Trisambodo yang mencapai Rp56 miliar. KPK mengatakan harta Rafael itu tidak sesuai dengan jabatannya sebagai pejabat eselon III.
"Kami (KPK) juga mendengar ada geng-gengnya seperti ini," ujar Deputi Pencegahan KPK, Pahala Nainggolan, saat konferensi pers Rabu (1/3/2023).
Pahala menjelaskan bahwa geng yang dimaksud bukan seperti geng anak sekolah. KPK mengakui ada pola yang harus mereka telusuri bagaimana para pejabat tersebut saling terhubung.
"Bukan kayak geng anak SMP, ngumpul-ngumpul. Kita dapat informasi saja kalau si ini sama ini, si ini. Kita lihat, 'oh, iya perjalanannya nyambung di beberapa tempat'. Itu yang saya maksud geng. Jadi jangan dianggap geng, dia berkomplot, enggak jugalah," kata Pahala.
"Tapi kan kita perlu cari tahu bagaimana polanya," imbuhnya.
Pengungkapan adanya geng ini merupakan buntut dari penelusuran dugaan harta kekayaan yang terindikasi tidak wajar milik mantan pejabat Ditjen pajak Kemenkeu, Rafael Alun Trisambodo. KPK memastikan akan menelusuri pola geng pejabat Kemenkeu itu.
"Kalau ini kita dapat polanya saya sih sama teman-teman pengin bener ini gimana. Kayak saya yang sebut tanda kutip geng bisa kita capture lewat pola. Jadi sabar, semoga, semoga bisa. Kalau enggak bisa, ya, memang nasib," kata Pahala.
Sementara, Stafsus Menkeu Bidang Komunikasi Strategi, Yustinus Prastowo, membantah keberadaan geng tersebut. Ia menyampaikan hal ini dalam konferensi pers yang dihadiri Wamenkeu, Suahasil Nazara, dan Dirjen Pajak, Suryo Utomo.
"Kalau enggak dijawab memang enggak ada," kata Yustinus.
Diketahui, nama Rafael dan dugaan harta kekayaannya yang terindikasi tak wajar ini mencuat usai anaknya, Mario Dandy Satrio (20) menganiaya Cristalino David Ozora (17).
Penganiayaan terjadi di kawasan Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, pada Senin (20/2/2023). Belum jelas terungkap motif Mario Dandy menganiaya David, tapi disebut-sebut dipicu aduan perempuan berinisial AG (15), Pacar Mario Dandy yang juga mantan pacar David.
Aksi penganiayaan terhadap putra pengurus GP Ansor ini awalnya mencuat di media sosial. Dandy disebut-sebut menemui korban bersama 4 orang, termasuk perempuan AG, dengan menaiki mobil Jeep Rubicon. Usai dianiaya oleh Mario Dandy, David mengalami koma selama beberapa hari.
Akibat perbuatannya, Mario Dandy telah ditetapkan sebagai tersangka dan ia juga di drop out dari kampusnya, Universitas Prasetiya Mulya. Saat peristiwa ini terjading ayahnya merupakan pejabat pajak, namun buntut dari kasus yang melibatkan anaknya, Rafael Alun Trisambodo juga telah dicopot dari jabatannya di Ditjen Pajak.
Diketahui, KPK pun menyoroti harta yang dimiliki Rafael Alun Trisambodo yang mencapai Rp56 miliar. KPK mengatakan harta Rafael itu tidak sesuai dengan jabatannya sebagai pejabat eselon III.
#Komisi Pemberantasan Korupsi#penganiayaan#Pejabat Pajak#Rafael Alun#Mario Dandy#Anak Pejabat#Pahala Nainggolan
- Penulis :
- Firdha Rizki Amalia