
Pantau.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali melakukan operasi tangkap tangan (OTT) kepada kepala daerah. Kali ini yang terjaring OTT adalah Wali Kota Kendari Adriatma Dwi Putra dan mantan Wali Kota Kendari Asrun, yang tak lain adalah ayah dari Adriatma.
Menariknya, Asrun pada pilkada 2018 kali ini mencalonkan diri menjadi calon gubernur Sulawesi Tenggara.
"Ada beberapa orang yang sekarang diamankan dan diambil keterangannya. ADP dan AS," kata Kabid Humas Polda Sulawesi Tenggara AKBP Sunarto kepada awak media, Rabu (28/2/2018).
Dari info yang didapat Pantau.com, ada sekitar tujuh orang, termasuk Adriatma dan Asrun yang dibawa tim KPK ke Polda Sulawesi Tenggara untuk dilakukan pemeriksaan awal. Adriatma diduga terlibat suap-menyuap dengan pihak swasta. Namun, belum diketahui secara rinci praktik suap yang dilakukannya.
Asrun merupakan Wali Kota Kendari dua periode, yakni 2007-2012 dan 2012-2017. Usai kepemimpinannya, jabatan orang nomor satu di ibu kota Sultra itu beralih ke sang anak, Adriatma yang terpilih bersama pasangannya Sulkarnain Kadir pada Pilkada serentak 2017.
Pada Pilgub Sultra 2018 kali ini, Asrun kembali mencoba peruntungannya di panggung politik dengan maju dan berpasangan dengan Hugua. Pasangan ini disokong oleh Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Hanura dan Partai Gerindra. Bahkan pencalonan keduanya turut diumumkan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Minggu, 17 Desember 2017.
- Penulis :
- Adryan N








