
Pantau - Mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Rizal Ramli mendorong DPR membentuk Panitia Khusus (Pansus) terkait transaksi mencurigakan yang melibatkan Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Rizal mendorong DPR terkait pembentukan Pansus ini.
Menurut Rizal, pembentukan Pansus ini dapat mengurangi citra negatif DPR.
“Kalau DPR membentuk Pansus Mega Skandal 300 Trilliun Depkeu, persepsi negatif ttg DPR mungkin agak berkurang ,” cuit Rizal melalui akun twitternya, Kamis (23/3/2023).
Rizal sangat menyayangkan jika DPR tidak membentuk Pansus. Ia menegaskan DPR akan menjadi lembaga demokrasi yang tidak berguna di mata publik.
“Otherwise (jika tidak), DPR hanya akan dianggap sebagai ornamen demokrasi yg tidak bermanfaat,” ujar Rizal.
Komisi III DPR menjadwalkan pemanggilan semua pihak terkait untuk mendalami kasus ini. Mereka adalah Menkopolhukam Mahfud MD, Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Kepala PPATK Ivan Yustiavandana.
Menurut Rizal, pembentukan Pansus ini dapat mengurangi citra negatif DPR.
“Kalau DPR membentuk Pansus Mega Skandal 300 Trilliun Depkeu, persepsi negatif ttg DPR mungkin agak berkurang ,” cuit Rizal melalui akun twitternya, Kamis (23/3/2023).
Rizal sangat menyayangkan jika DPR tidak membentuk Pansus. Ia menegaskan DPR akan menjadi lembaga demokrasi yang tidak berguna di mata publik.
“Otherwise (jika tidak), DPR hanya akan dianggap sebagai ornamen demokrasi yg tidak bermanfaat,” ujar Rizal.
Komisi III DPR menjadwalkan pemanggilan semua pihak terkait untuk mendalami kasus ini. Mereka adalah Menkopolhukam Mahfud MD, Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Kepala PPATK Ivan Yustiavandana.
- Penulis :
- Muhammad Rodhi