Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Petinggi PSI Jelaskan Duduk Perkara di Warung Makan Tol Cipali

Oleh Syahrul Ansyari
SHARE   :

Petinggi PSI Jelaskan Duduk Perkara di Warung Makan Tol Cipali
Pantau - Ketua DPP yang juga juru bicara PSI Sigit Widodo kena getok harga di salah satu warung makan di rest area Tol Cipali. Polemik atas kasus tersebut pun muncul.

Sejumlah warganet menganggap apa yang ia makan dan harganya sudah sesuai. Sigit pun memberikan penjelasan.

"Menanggapi twit saya tentang adanya harga makanan yang terlalu tinggi di RM Hadea KM 86 A, meskipun sudah selesai namun tampaknya masih ada beberapa hal yang menjadi kontroversi. Karena itu, perkenankan saya melakukan beberapa klarifikasi sebagai berikut," kata Sigit lewat akun Twitternya, @sigitwid, dikutip pada Selasa (25/4/2023).

Sigit menuturkan tentang cuitan pertamanya yang menyebut bahwa ia makan dua porsi nasi ayam dan teh dalam kemasan, mungkin diartikan bahwa ini hanya satu nasi dan satu ayam. Sedangkan dalam pengertiannya, satu porsi artinya nasi ditambah lauk pauk lainnya.

"Ini yang kemudian saya detilkan dalam wawancara dengan media. Kalau ini dianggap sebagai informasi yang menyesatkan, saya mohon maaf kepada semua pihak, termasuk pada RM Hadea," katanya lagi.

Kemudian, lanjut dia, pemilik RM Hadea telah menyampaikan ada kesalahan karena harga yang seharusnya Rp 116.000 dinaikkan oleh karyawannya menjadi Rp 155.000. Menurutnya, si pemilik itu sudah meminta maaf dan bersedia memberikan refund.

"Saya sangat mengapresiasi dan menghormati sikap beliau. Sampai sekarang saya belum memberikan nomor rekening untuk refund karena saya ingin bertemu dahulu dengan beliau untuk silaturahmi," katanya.

Dia mengapresiasi pengelola jalan tol yang mengambil tindakan cepat dan tegas. Namun dia menilai lebih baik jika sanksi hanya berupa teguran dan peringatan tertulis saja bukan berupa penutupan sementara karena pemilik juga sudah mengakui kesalahannya.

Sigit menambahkan meskipun menduduki posisi sebagai Ketua DPP, saya bukan pejabat partai yang identik dengan kekayaan dan kenyamanan. Mereka di PSI tengah berjuang dan hidup sederhana.

"Kami harus hidup sederhana karena waktu kami terbagi dua, untuk mencari nafkah dan sibuk berorganisasi. Saya sendiri ditambah dengan kesibukan untuk menyelesaikan disertasi S3," katanya.

Ia mengatakan nilai mark up Rp 39.000 mungkin kecil untuk beberapa orang, namun bernilai untuk orang yang punya uang pas-pasan saat mudik. Untung saja dia bisa membayar saat itu.

"Bisa saja saya sedang dalam kondisi tidak membawa uang yang cukup, dan ini bisa terjadi pada pemudik-pemudik lain. Itu yang melatarbelakangi cuitan pertama saya," ujarnya.

Sigit menegaskan apa yang dilakukan oleh karyawan RM Hadea tetap tidak bisa dibenarkan, apalagi karyawan tersebut tidak memberikan bon. Perilaku karyawan semacam itu bisa menghancurkan kepercayaan pada UMKM.

"Karena itu harus ada standar operasional seperti daftar harga dan bon pembelian, dan pembeli diperbolehkan membayar sebelum makan," katanya.

Dia berharap kontroversi ini bisa memberikan pelajaran bagi semua pihak. UMKM lokal harus dikembangkan dan diberi kesempatan untuk berjualan di semua rest area jalan tol dengan insentif-insentif khusus agar dapat bersaing dengan brand-brand besar, namun dengan pengawasan dan manajemen yang lebih baik.

"Untuk yang tidak berkenan dengan cuitan saya, perkenankan saya menyampaikan permohonan maaf, demikian juga pada semua netizen Indonesia yang mungkin dibuat lelah dengan kontroversi cuitan saya," tuturnya.

Sebelumnya, Ketua DPP yang juga juru bicara PSI Sigit Widodo kena getok harga di salah satu warung makan di rest area Tol Cipali. Ia membagikan pengalaman tak mengenakkan itu di media sosialnya belum lama ini.

Tak lama kemudian, kabar itu pun viral. Merasa bersalah, pihak restoran tersebut akhirnya meminta maaf dan berjanji akan melakukan evaluasi.

Setelah viral, tempat tersebut tutup. Dari pantauan di lapangan, Senin (24/4/2023) kondisi warung itu sepi. Tak ada pegawai atau karyawan, apalagi pembeli.
Penulis :
Syahrul Ansyari