
Pantau - Sebanyak 50.000 buruh akan memadati Istana Negara dan Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta pada peringatan Hari Buruh Internasional alias May Day, Senin (1/5/2023).
"Pukul 09.30 WIB sampai dengan 12.30 WIB aksi May Day di Istana dan Gedung MK," ujar Presiden Partai Buruh sekaligus Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal melalui pernyataan tertulis, Minggu (30/4/2023).
Iqbal menyampaikan, selepas aksi di kedua tempat tersebut, massa buruh akan bergerak menuju Istora Senayan untuk mengikuti acara puncak May Day Viesta di sana.
Baca Juga: Jelang May Day, Polda Metro Jaya Terjunkan 4.200 Personil untuk Pengamanan
Ia memaparkan, terdapat 7 tuntutan yang akan disuarakan pada May Day hari ini, yakni mendesak pencabutan Omnibus Law UU Cipta Kerja, mencabut parliamentary threshold 4 persen dan presidential threshold 20 persen.
"Selanjutnya, mendorong pengesahan RUU perlindungan pekerja rumah tangga (PPRT), menolak RUU kesehatan, reforma agraria, dan kedaulatan pangan," lanjutnya.
Tuntutan terakhir adalah penghapusan outsourcing atau tenaga alih daya serta tolak upah murah. Terkait dengan calon presiden, menurutnya sudah pasti akan mendukung pemimpin yang membela para buruh.
Namun demikian, kata Iqbal, Partai Buruh tidak akan berkoalisi dengan partai politik yang mengesahkan Omnibus Law UU Cipta Kerja.
Baca Juga: 20 Ribu Buruh Bekasi Turut Serta pada Aksi May Day di Jakarta
"Tapi hanya akan berkoalisi secara langsung dengan capres dan cawapres yang didukung Partai Buruh," pungkasnya.
Sementara itu, Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto menyampaikan, pihaknya akan bersiaga untuk mengamankan jalannya aksi peringatan May Day tahun ini dengan menerjunkan 4.200 personil.
"Empat ribu lebih ya, 4.200. Itu yang tergelar di lapangan," ucapnya.
"Pukul 09.30 WIB sampai dengan 12.30 WIB aksi May Day di Istana dan Gedung MK," ujar Presiden Partai Buruh sekaligus Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal melalui pernyataan tertulis, Minggu (30/4/2023).
Iqbal menyampaikan, selepas aksi di kedua tempat tersebut, massa buruh akan bergerak menuju Istora Senayan untuk mengikuti acara puncak May Day Viesta di sana.
Baca Juga: Jelang May Day, Polda Metro Jaya Terjunkan 4.200 Personil untuk Pengamanan
Ia memaparkan, terdapat 7 tuntutan yang akan disuarakan pada May Day hari ini, yakni mendesak pencabutan Omnibus Law UU Cipta Kerja, mencabut parliamentary threshold 4 persen dan presidential threshold 20 persen.
"Selanjutnya, mendorong pengesahan RUU perlindungan pekerja rumah tangga (PPRT), menolak RUU kesehatan, reforma agraria, dan kedaulatan pangan," lanjutnya.
Tuntutan terakhir adalah penghapusan outsourcing atau tenaga alih daya serta tolak upah murah. Terkait dengan calon presiden, menurutnya sudah pasti akan mendukung pemimpin yang membela para buruh.
Namun demikian, kata Iqbal, Partai Buruh tidak akan berkoalisi dengan partai politik yang mengesahkan Omnibus Law UU Cipta Kerja.
Baca Juga: 20 Ribu Buruh Bekasi Turut Serta pada Aksi May Day di Jakarta
"Tapi hanya akan berkoalisi secara langsung dengan capres dan cawapres yang didukung Partai Buruh," pungkasnya.
Sementara itu, Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto menyampaikan, pihaknya akan bersiaga untuk mengamankan jalannya aksi peringatan May Day tahun ini dengan menerjunkan 4.200 personil.
"Empat ribu lebih ya, 4.200. Itu yang tergelar di lapangan," ucapnya.
- Penulis :
- Aditya Andreas