
Pantau.com - Pakar hukum tata negara Refly Harun dicopot dari posisi Komisaris Utama PT Jasa Marga.
Pencopotan Refly Harun dari Komisaris Utama Jasa Marga dilakukan usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Jasa Marga, Rabu 5 September 2018, di Hotel Bidakara, Jakarta.
Disebut-sebut, pencopotan Harun dari posisi Komisaris Utama PT Jasa Marga ini terkait sikapnya sebagai akademisi yang terkadang kerap mengkritik pemerintahan Jokowi.
Baca juga: Fadli Zon Soal Video Closing Ceremony Asian Games Jokowi: Action!
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon mengaku sangat menyanyangkan jika Harun dicopot karena sering mengkritik pemerintah. "Sangat disayangkan pencopotannya (Harun) karena sering mengkritik," ucap Fadli di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (7/9/2018).
Fadli sendiri melihat sosok Harun memang mempunyai sikap kritis meski berada dalam pemerintahan. Bahkan, menurutnya, ia sering bertemu dengan Harun dan menyantakan kalau pakar hukum tata negara itu mempunyai sikap independen.
"Saya sangat apresiasi karena sering bertemu di forum dan saya pertanyakan juga kedudukan komisarisnya, dia bilangnya sebagai komisaris independen," tuturnya.
Baca juga: Fadli Zon Sebut Nilai Tukar Rupiah di Level Membahayakan
Di sisi lain, Fadli menilai pencopotan Harun ini sebagai sebuah petanda bahwa yang menduduki komisaris disetiap BUMN itu memiliki kedekatan dengan pemerintah bukan dipilih karena potensinya.
"Ini juga yang membuat banyak Bumn merugi karena orang yang diletakkan disana bukan orang profesional tapi orang yang bekerja untuk kepentingan politik jangka pendek semua," ungkapnya.
Untuk itu, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu menilai Harun ini sebagai bukti kalau pemerintahan sekarang memiliki sikap anti kritik. "Sekarang ini rezim anti kritik dan bahkan mengarah ke otoritariansme," pungkasnya.
- Penulis :
- Sigit Rilo Pambudi