Pantau – Menparekraf Sandiaga Uno merespons perkataan Pakar Politik Universitas Indonesia Dr Aditya Perdana yang mengatakan Sandiaga memiliki hubungan yang rumit dengan Anies Baswedan sehingga akan sulit bergabung ke PKS. Namun, Sandiaga menepis hal tersebut, menurutnya, hubungan persahabatannya dengan Anies sangat baik.
"Hubungan kami persahabatannya sangat baik dan tidak ada kerumitan dalam hubungan persahabatan kita," kata Sandiaga kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (31/5/2023).
Meskipun bersahabat baik, Sandiaga mengakui visi dan gagasannya saat ini berbeda dengan Anies Baswedan. Dia mengatakan gagasannya kini mempercepat pembangunan, bukan perubahan.
"Ini murni urusan kebangsaan dan mengenai visi, kebangsaan, dan pemikiran, gagasan. Gagasan saya adalah mempercepat pembangunan dan bukan perubahan, itu jelas dan saya garisbawahi dan sudah saya sampaikan," ujar Sandiaga.
"Jadi jika itu diterima dalam bentuk sebuah pemikiran, formulasi, visi dan misi ke depan, menurut saya nggak ada yang rumit. Itu tinggal diputuskan oleh pimpinan partai politik," imbuhnya.
Sandiaga mengungkapkan gagasan yang diusungnya adalah percepatan pembangunan. Percepatan itu, kata Sandiaga, untuk mengejar bonus demografi.
"Saya ingin menyampaikan bahwa yang saya usung itu adalah percepatan pembangunan, bukan perubahan. Karena kalau kita mengubah arah pembangunan bangsa ini, kita hanya punya waktu 15 tahun untuk bonus demografi kita terkonversi peningkatan capaian pembangunan dan ekonomi untuk mencapai negara maju," ungkapnya.
Hal tersebut karena bagi Sandiaga indonesia akan kehilangan waktu untuk bonus demografi jika arah pembangunan diubah lagi.
"Kalau kita ubah lagi arah pembangunan kita, kita nanti akan hilang waktu dan bonus demografi ini akan terkikis sehingga tidak ada potensi tidak tercapai target Indonesia maju di tahun 2045," tuturnya.
"Hubungan kami persahabatannya sangat baik dan tidak ada kerumitan dalam hubungan persahabatan kita," kata Sandiaga kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (31/5/2023).
Meskipun bersahabat baik, Sandiaga mengakui visi dan gagasannya saat ini berbeda dengan Anies Baswedan. Dia mengatakan gagasannya kini mempercepat pembangunan, bukan perubahan.
"Ini murni urusan kebangsaan dan mengenai visi, kebangsaan, dan pemikiran, gagasan. Gagasan saya adalah mempercepat pembangunan dan bukan perubahan, itu jelas dan saya garisbawahi dan sudah saya sampaikan," ujar Sandiaga.
"Jadi jika itu diterima dalam bentuk sebuah pemikiran, formulasi, visi dan misi ke depan, menurut saya nggak ada yang rumit. Itu tinggal diputuskan oleh pimpinan partai politik," imbuhnya.
Sandiaga mengungkapkan gagasan yang diusungnya adalah percepatan pembangunan. Percepatan itu, kata Sandiaga, untuk mengejar bonus demografi.
"Saya ingin menyampaikan bahwa yang saya usung itu adalah percepatan pembangunan, bukan perubahan. Karena kalau kita mengubah arah pembangunan bangsa ini, kita hanya punya waktu 15 tahun untuk bonus demografi kita terkonversi peningkatan capaian pembangunan dan ekonomi untuk mencapai negara maju," ungkapnya.
Hal tersebut karena bagi Sandiaga indonesia akan kehilangan waktu untuk bonus demografi jika arah pembangunan diubah lagi.
"Kalau kita ubah lagi arah pembangunan kita, kita nanti akan hilang waktu dan bonus demografi ini akan terkikis sehingga tidak ada potensi tidak tercapai target Indonesia maju di tahun 2045," tuturnya.
- Penulis :
- Ahmad Ryansyah
