
Pantau - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mendorong penggunaan kendaraan listrik (EV) di ibu kota agar polusi udara yang semakin parah tercatat belakangan ini bisa dikurangi.
"(Pemprov) mempercepat penggunaan sepeda motor listrik, mobil listrik, dan tenaga standar (listrik)," kata Plt Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, saat berkunjung ke Kelurahan Kuningan Timur, Jakarta Selatan, Senin (12/6/2023).
Kota Jakarta yang berpenduduk 11 juta jiwa perlu beralih ke kendaraan listrik, untuk meningkatkan kualitas udara.
“Ya, semua pihak harus berpartisipasi (mendukung penggunaan kendaraan listrik),” kata Hartono.
Sebelumnya, dia menginformasikan uji emisi kendaraan merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah mengendalikan pencemaran udara di ibu kota.
“Di sisi lain, pengurangan emisi dengan uji emisi kendaraan (output) dan beralih ke bahan bakar kendaraan alternatif juga terus dilakukan,” tambahnya.
Pihaknya juga mendorong perusahaan angkutan bus kota TransJakarta untuk melistriki armadanya.
“(Upaya peningkatan kualitas udara) harus jangka panjang, dan Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta selalu mengadakan program uji emisi setiap tahunnya, dan semua pihak harus bersinergi untuk menurunkan emisi,” ujarnya.
Berdasarkan data IQAir yang tercatat pada pukul 12 malam. waktu setempat pada Senin (12 Juni 2023), Jakarta menduduki peringkat kedua sebagai kota dengan kualitas udara terburuk di dunia, dengan AQI AS 156, di bawah Hanoi, Vietnam dengan AQI AS 157.
Hartono juga meminta TransJakarta menambah jumlah bus untuk melayani lebih banyak penumpang dan mengurangi kemacetan lalu lintas di provinsi tersebut.
Sementara itu, TransJakarta berencana menambah 190 armada bus listrik pada 2023 untuk mendukung upaya peningkatan kualitas udara Jakarta.
"Ini sesuai dengan rencana kerja anggaran perusahaan TransJakarta," kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo.
Dengan penambahan 190 bus listrik pada 2023, TransJakarta akan memiliki total 220 bus listrik, jelasnya.
"(Pemprov) mempercepat penggunaan sepeda motor listrik, mobil listrik, dan tenaga standar (listrik)," kata Plt Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, saat berkunjung ke Kelurahan Kuningan Timur, Jakarta Selatan, Senin (12/6/2023).
Kota Jakarta yang berpenduduk 11 juta jiwa perlu beralih ke kendaraan listrik, untuk meningkatkan kualitas udara.
“Ya, semua pihak harus berpartisipasi (mendukung penggunaan kendaraan listrik),” kata Hartono.
Sebelumnya, dia menginformasikan uji emisi kendaraan merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah mengendalikan pencemaran udara di ibu kota.
“Di sisi lain, pengurangan emisi dengan uji emisi kendaraan (output) dan beralih ke bahan bakar kendaraan alternatif juga terus dilakukan,” tambahnya.
Pihaknya juga mendorong perusahaan angkutan bus kota TransJakarta untuk melistriki armadanya.
“(Upaya peningkatan kualitas udara) harus jangka panjang, dan Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta selalu mengadakan program uji emisi setiap tahunnya, dan semua pihak harus bersinergi untuk menurunkan emisi,” ujarnya.
Berdasarkan data IQAir yang tercatat pada pukul 12 malam. waktu setempat pada Senin (12 Juni 2023), Jakarta menduduki peringkat kedua sebagai kota dengan kualitas udara terburuk di dunia, dengan AQI AS 156, di bawah Hanoi, Vietnam dengan AQI AS 157.
Hartono juga meminta TransJakarta menambah jumlah bus untuk melayani lebih banyak penumpang dan mengurangi kemacetan lalu lintas di provinsi tersebut.
Sementara itu, TransJakarta berencana menambah 190 armada bus listrik pada 2023 untuk mendukung upaya peningkatan kualitas udara Jakarta.
"Ini sesuai dengan rencana kerja anggaran perusahaan TransJakarta," kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo.
Dengan penambahan 190 bus listrik pada 2023, TransJakarta akan memiliki total 220 bus listrik, jelasnya.
- Penulis :
- renalyaarifin