Pantau - Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat (PD) Hinca Pandjaitan menuturkan partainya mengajak seluruh kader Partai Demokrat untuk berkumpul di Jakarta. Perkumpulan tersebut, kata Hinca, untuk melakukan aksi damai dalam rangka mengawal Mahkamah Agung (MA) memutuskan peninjauan kembali (PK) yang diajukan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko.
"Mengerucut untuk suatu waktu yang tepat, akan datang ke Jakarta dalam jumlah yang besar," kata Hinca di kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (13/6/2023).
Hinca menyebut nantinya para kader Demokrat dapat menyampaikan aspirasi mereka dalam aksi tersebut.
"Bisa jadi aksi damai, bisa jadi suatu tempat berkumpul yang cukup besar untuk sampaikan pikiran-pikirannya," ujarnya.
Dalam aksinya nanti, Hinca berharap MA dapat memberikan keputusan tanpa adanya intervensi. Dia menyebut para kader itu akan datang ke Jakarta, jika waktunya sudah tepat.
"Pastilah kami alirkan energi itu sebagai energi yang demokratis ya, energi yang mempunyai nilai untuk memberi penguatan kepada lembaga yudikatif kita, Mahkamah yang Agung ini, tidak tergoda dengan yang didengar banyak orang," ungkapnya.
"Atau tidak tergoda dengan intervensi pihak manapun, karena memang Mahkamah Agung menurut UU dan konstitusi kita haruslah mengambil keputusan yang sesuai dengan faktanya, hati nuraninya," sambungnya.
"Mengerucut untuk suatu waktu yang tepat, akan datang ke Jakarta dalam jumlah yang besar," kata Hinca di kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (13/6/2023).
Hinca menyebut nantinya para kader Demokrat dapat menyampaikan aspirasi mereka dalam aksi tersebut.
"Bisa jadi aksi damai, bisa jadi suatu tempat berkumpul yang cukup besar untuk sampaikan pikiran-pikirannya," ujarnya.
Dalam aksinya nanti, Hinca berharap MA dapat memberikan keputusan tanpa adanya intervensi. Dia menyebut para kader itu akan datang ke Jakarta, jika waktunya sudah tepat.
"Pastilah kami alirkan energi itu sebagai energi yang demokratis ya, energi yang mempunyai nilai untuk memberi penguatan kepada lembaga yudikatif kita, Mahkamah yang Agung ini, tidak tergoda dengan yang didengar banyak orang," ungkapnya.
"Atau tidak tergoda dengan intervensi pihak manapun, karena memang Mahkamah Agung menurut UU dan konstitusi kita haruslah mengambil keputusan yang sesuai dengan faktanya, hati nuraninya," sambungnya.
- Penulis :
- Ahmad Ryansyah
