
Pantau - Komisi VIII DPR RI menyoroti sejumlah tenda jemaah haji asal Indonesia yang kelebihan kapasitas (overcapacity) di Mina, Arab Saudi.
Anggota Komisi VIII DPR RI, Endang Maria Astuti menyampaikan, hasil peninjauan lapangan di beberapa maktab Indonesia hanya mampu menampung sekitar 260 dari total 360 jemaah haji.
Artinya, ada selisih 100 orang jemaah yang membuat ini tidak muat, alhasil mereka tidurnya berdesakan, bahkan ada yang tidurnya duduk, saking tempatnya tidak muat lagi.
"Ini sangat menyedihkan sekali, meskipun ini hanya dua malam bagi jemaah. Namun, ini bisa mengakibatkan kesehatan jemaah menjadi terganggu,” ujar Endang, Kamis (29/6/2023).
Politisi Fraksi Partai Golkar ini menilai, hal ini terjadi karena pemerintah kurang mengantisipasi kuota jemaah haji tambahan sebanyak 2.000 orang.
Ia mengatakan, seharusnya pemerintah menghitung secara seksama total jemaah haji yang menempati tenda harus dapat mencukupi seluruhnya.
"Kalau kondisi saat ini, saya yakin misalnya jemaah haji 2.000, tetapi untuk tendanya kapasitasnya hanya untuk 1.800 orang," terangnya.
Endang menambahkan, maktab jemaah haji itu rata-rata kekurangan ruang. Maka, ada yang berinisiatif untuk membuat tenda tambahan darurat dengan mengambil ruang untuk pejalan kaki di samping tenda.
"Jangan sampai kemudian, nanti dianggap pemerintah ini tidak serius mengelola penyelenggaraan haji, apalagi mereka kan juga sudah membayar," tandasnya.
Anggota Komisi VIII DPR RI, Endang Maria Astuti menyampaikan, hasil peninjauan lapangan di beberapa maktab Indonesia hanya mampu menampung sekitar 260 dari total 360 jemaah haji.
Artinya, ada selisih 100 orang jemaah yang membuat ini tidak muat, alhasil mereka tidurnya berdesakan, bahkan ada yang tidurnya duduk, saking tempatnya tidak muat lagi.
"Ini sangat menyedihkan sekali, meskipun ini hanya dua malam bagi jemaah. Namun, ini bisa mengakibatkan kesehatan jemaah menjadi terganggu,” ujar Endang, Kamis (29/6/2023).
Politisi Fraksi Partai Golkar ini menilai, hal ini terjadi karena pemerintah kurang mengantisipasi kuota jemaah haji tambahan sebanyak 2.000 orang.
Ia mengatakan, seharusnya pemerintah menghitung secara seksama total jemaah haji yang menempati tenda harus dapat mencukupi seluruhnya.
"Kalau kondisi saat ini, saya yakin misalnya jemaah haji 2.000, tetapi untuk tendanya kapasitasnya hanya untuk 1.800 orang," terangnya.
Endang menambahkan, maktab jemaah haji itu rata-rata kekurangan ruang. Maka, ada yang berinisiatif untuk membuat tenda tambahan darurat dengan mengambil ruang untuk pejalan kaki di samping tenda.
"Jangan sampai kemudian, nanti dianggap pemerintah ini tidak serius mengelola penyelenggaraan haji, apalagi mereka kan juga sudah membayar," tandasnya.
- Penulis :
- Aditya Andreas










