
Pantau – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) berencana menyediakan fasilitas riset untuk penemu nikuba, alat pengubah air menjadi bahan bakar. BRIN mengaku tahun lalu sudah mengirimkan tim untuk riset lebih lanjut.
"Nikuba sudah kita ketahui sejak tahun lalu kami sudah mengirimkan tim ke sana untuk melihat itu dan memang pada saat itu dari asesmen tim masih perlu ada riset lanjutan," kata Kepala BRIN Laksana Tri Handoko di KST Soekarno BRIN, Cibinong, Bogor, Rabu (5/7/2023).
Laksana mengungkapkan BRIN yang dulu sudah berbeda dengan yang sekarang. Sebab, saat ini BRIN telah memiliki fasilitas untuk menyediakan fasilitas bagi semua periset di Tanah Air, baik kampus, komunitas, maupun personal seperti pengembang Nikuba.
"Secara prinsip setelah adanya BRIN beda dengan dulu, dulu APBN kita mengurus ini kita, BRIN ini kan ada semua fasilitas kita sediakan untuk seluruh periset di Tanah Air, baik itu di kampus dan juga komunitas personal individu seperti yang develop nikuba," ungkapnya.
Laksana juga mengaku hal itu yang sedang diusahakan pihaknya untuk dapat dibuktikan secara sains sehingga dapat menyempurnakan penemuan Nikuba.
"Itu ya salah satu yang sedang kita ajak supaya dia bisa dibuktikan secara saintifik, itu dulu nomor satu, sehingga kalau ada perlu penyempurnaan kita sempurnakan bersama-sama," ujarnya.
Sebab, nikuba memiliki dasar nitrogen untuk menjadi bahan bakar. Pihaknya pun mengusahakan secara bersama mengenai temuan tersebut agar dapat dikembangkan bersama dan dapat diterima komunitas ilmiah.
"Karena nikuba kan basic-nya nitrogen itu jadi bahan bakar berbasis nitrogen banyak bagian temuan dan sebagainha yang kita lakukan bersama-sama. Kalau di sains kita akan berhati-hati kita lihat bersama dikembangkan sampai sama-sama diterima oleh komunitas ilmiahnya," pungkasnya.
"Nikuba sudah kita ketahui sejak tahun lalu kami sudah mengirimkan tim ke sana untuk melihat itu dan memang pada saat itu dari asesmen tim masih perlu ada riset lanjutan," kata Kepala BRIN Laksana Tri Handoko di KST Soekarno BRIN, Cibinong, Bogor, Rabu (5/7/2023).
Laksana mengungkapkan BRIN yang dulu sudah berbeda dengan yang sekarang. Sebab, saat ini BRIN telah memiliki fasilitas untuk menyediakan fasilitas bagi semua periset di Tanah Air, baik kampus, komunitas, maupun personal seperti pengembang Nikuba.
"Secara prinsip setelah adanya BRIN beda dengan dulu, dulu APBN kita mengurus ini kita, BRIN ini kan ada semua fasilitas kita sediakan untuk seluruh periset di Tanah Air, baik itu di kampus dan juga komunitas personal individu seperti yang develop nikuba," ungkapnya.
Laksana juga mengaku hal itu yang sedang diusahakan pihaknya untuk dapat dibuktikan secara sains sehingga dapat menyempurnakan penemuan Nikuba.
"Itu ya salah satu yang sedang kita ajak supaya dia bisa dibuktikan secara saintifik, itu dulu nomor satu, sehingga kalau ada perlu penyempurnaan kita sempurnakan bersama-sama," ujarnya.
Sebab, nikuba memiliki dasar nitrogen untuk menjadi bahan bakar. Pihaknya pun mengusahakan secara bersama mengenai temuan tersebut agar dapat dikembangkan bersama dan dapat diterima komunitas ilmiah.
"Karena nikuba kan basic-nya nitrogen itu jadi bahan bakar berbasis nitrogen banyak bagian temuan dan sebagainha yang kita lakukan bersama-sama. Kalau di sains kita akan berhati-hati kita lihat bersama dikembangkan sampai sama-sama diterima oleh komunitas ilmiahnya," pungkasnya.
- Penulis :
- Ahmad Ryansyah