Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Menkominfo Masih Telusuri Sumber Kebocoran 337 Juta Data Dukcapil

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

Menkominfo Masih Telusuri Sumber Kebocoran 337 Juta Data Dukcapil
Foto: Menkominfo Budi Arie Setiadi - (Tangkap layar)

Pantau - Menkominfo Budi Arie Setiadi mengaku hingga kini pihaknya masih menelusuri sumber kebocoran 337 juta data kependudukan dan catatan sipil (Dukcapil) yang viral di media sosial (medsos).

"Nah, kebocoran ini dari instansi mana itu yang perlu dicek," ujar Menkominfo Budi Arie usai bertemu Jaksa Agung St Burhanuddin di Gedung Kejaksaan Agung (Kejagung), Jakarta, Senin (24/7/2023).

Dia menuturkan banyak instansi yang mengumpulkan data pribadi, mulai dari perbankan hingga penyelenggara telekomunikasi yaitu operator seluler (opsel).

"Kan banyak instansi yang ngumpulin data, karena itu kita lagi melakukan koordinasi supaya teman-teman yang ngumpulin data itu supaya jaga datanya, jangan dibocorin," tuturnya.

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Kemendagri, Benny Irwan mengungkapkan 337 juta data Dukcapil yang bocor dan dijual itu tidak sesuai format yang ada.

"Untuk sementara, dapat diinformasikan bahwa data yang ada di breachforums, jika dilihat dari format elemen datanya, tidak sama dengan database kependudukan yang saat ini terdapat pada Ditjen Dukcapil," kata Benny beberapa waktu lalu.

Diberitakan sebelumnya, Pendiri Ethical Hacker Indonesia Teguh Aprianto melalui akun Twitter miliknya membeberkan ada 337 juta data Dukcapil yang bocor.

"Kali ini yang bocor adalah data kita semua di Dukcapil sebanyak 337 juta data," ujar Teguh dalam dalam postingannya.

Teguh menyebut, data Dukcapil yang dipastikan bocor itu terbilang cukup lengkap, yakni mencakup nama, NIK, nomor KK, tanggal lahir, alamat, nama ayah, nama ibu, NIK ayah, NIK ibu, nomor akta lahir/nikah, dan lainnya.

Teguh mengkritisi lembaga pemerintah, tepatnya Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), yang tidak transparan setiap ada kasus kebocoran data yang terjadi di Indonesia.

Penulis :
Khalied Malvino