
Pantau - Fatih ayah dari korban menjuntai mengungkapkan prioritas utama Runah Sakit (RS) Polri adalah menaikan berat badan Sultan Rif'at Alfatif.
"Seperti yang disampaikan Pak Karumkit (kepala rumah sakit) prioritasnya bagaimana keluar dari zona malnutrisi, berat badannya harus naik dulu," ungkap Fatih ketika dihubungi, Minggu (6/8/2023).
"Soalnya ini sebagai persyaratan dilakukan tindakan berikutnya. Itu yang wajib dilakukan," sambungnya.
Fatih menyebut, Sultan kini mengalami malanutrisi. Makanan yang diberikan ke Sultan juga masih dalam bentuk cair, mulai dari makanan yang diblender, susu, hingga jus.
"Iya (malanutrisi), karena hitungan dokternya kemarin bicara sama saya kalau berat badannya itu minimal 52 (kilogram) itu adalah batasannya. Di bawah 52 dengan tinggi badan dia 182 itu malnutrisi," sebutnya.
Lalu Fatih menuturkan, hingga kini tim dokter masih melakukan sejumlah observasi kepada Sultan. Sultan sendiri, kata dia, telah terlihat lebih segar dari biasanya.
"Kalau keliatan secara fisk nampak lebih segar. Karena kan dia dapet asupan dari beberapa cara, selain makan juga dari infus. Dan ada obat yang dimakan juga gitu," tuturnya.
"Observasi lab itu sudah berjalan terus, untuk diet nutrisi itu sangat ketat, karena ditargetkan dalam bulan ini bisa keluar dari zona malnutrisi," imbuhnya.
Diketahui, sebagai informasi, Sultan sudah 7 bulan hidup tidak normal karena kecelakaan akibat kabel utilitas melintang di Jl Pangeran Antasari, Jakarta Selatan.
Peristiwa kecelakaan tersebut terjadi pada 5 Januari 2023. Dia, yang berkendara bersama teman-teman SMA-nya pukul 22.00 WIB, mengalami kecelakaan.
- Penulis :
- Sofian Faiq
- Editor :
- Muhammad Rodhi