
Pantau - Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menuding ada negara yang tak suka proyek pembangunan Rempang Eco City di Pulau Rempang, Batam.
Hal itu ia sampaikan dalam Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI, Rabu (13/9/2023).
"Saya setuju dengan Pak Harris tadi, tidak semua negara itu senang dengan Indonesia kalau ini (proyek Rempang Eco City) jalan," ucap Bahlil.
Bahlil bahkan melontarkan pertanyaan kepada seluruh peserta rapat terkait dengan pembentukan BP Batam yang sengaja dibentuk untuk menjadi kawasan yang dapat mengimbangi Singapura.
Namun, selalu ada hambatan yang datang apabila pihaknya mau membangun proyek berskala besar.
"Saya mau tanya, apa sih yang terjadi sekarang? Harusnya kita berpikir, ada apa dibalik ini semua, setiap kita mau bangun besar di sana (BP Batam) ada saja, ada saja," ujar Bahlil.
Bahkan, saat terjadi konflik di Rempang, Bahlil mengaku heran ada warga negara asing (WNA) yang ikut mempublikasikan di platform media sosial. Padahal, menurutnya, tidak ada hubungannya masalah tersebut dengan WNA.
"Ada bule yang ngomong-ngomong tentang itu tuh, itu viral di TikTok itu, agak merisaukan kita juga, ngapain dia boleh ngurus negara kita, ada apa di situ," kata dia.
Meski demikian, Bahlil tetap mengakui bahwa salah satu sebab terjadinya konflik di Rempang karena pemerintah masih belum menjalankan sosialisasi dengan baik kepada masyarakat.
"Sosialisasinya belum berjalan baik harus diakui, dan kemarin bapak Presiden sudah memerintahkan kepada saya untuk turun langsung," tutupnya.
- Penulis :
- Aditya Andreas