Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Hakim Curigai Sindikat 'Money Changer' di Balik Aliran Dana e-KTP

Oleh Dera Endah Nirani
SHARE   :

Hakim Curigai Sindikat 'Money Changer' di Balik Aliran Dana e-KTP

Pantau.com - Aliran uang mega korupsi e-KTP hingga kini masih menjadi misteri, bahkan salah satu hakim dalam sidang e-KTP mencurigai adanya aliran dana melalui jasa money changer.

Dugaan hakim tersebut muncul ketika mendengarkan salah satu saksi Yuli Ira, seorang pengusaha money changer pemilik rekening luar negeri yang menerima uang dollar dari luar negeri untuk Irvanto sebesar 3,3 juta dollar AS, untuk ditukarkan ke dalam kurs rupiah melalui jasa money changer milik Rizwan alias Iwan

Dari kesaksiannya, Yuli Ira mengatakan tidak tahu menahu siapa pengirim uang dollar dari luar negeri yang diberikan kepada keponakan Setya Novanto, Irvanto Hendra Pambudi Cahyo.

"Anda tahu enggak itu uang dari siapa?," tanya majelis hakim kepada Yuli di ruang persidangan, Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (5/3/2018).

"Enggak tahu," jawab Yuli.

"Tahu itu uang masuk ke rekening?," tanya hakim lagi

"Saya cek, sudah masuk terus saya kasih ke Iwan. Disana enggak ada pengirimnya," jelas Yuli

"Gimana pengirimnya kok kayak sindikat?," tutur hakim meragukan.

"Saya tidak tahu pak," sahut Yuli.

Baca juga: Ini Kata Setnov Soal Peran Keponakannya dalam Proyek e-KTP

Tak terima mendapat tuduhan sindikat terhadap money changer, sebagai pelaku usaha penukaran uang, Rizwan lantas berdalih bahwa semua money changer melakukan hal serupa, demi menjaga kepercayaan setiap konsumen.

"Di money changer semua itu yang penting kepercayaan, transaksi lebih sering lewat telepon," ujar Rizwan ditempat yang sama.

"Kan kalau begitu aneh?," tutur hakim lagi.

"Semua begitu di Jakarta, bukan kita aja," imbuh Rizwan

Dalam persidangan disebutkan, Irvanto melakukan penukaran sebanyak 3 hingga 4 kali, jika ditotalkan maka besaran uang tersebut mencapai 3,5 juta dollar AS, di mana seluruhnya menggunakan jasanya. Rizwan yang juga merupakan manager Inti Valuta Money Changer itu berdalih jika Irvanto tak mau menggunakan jasa perbankan karena dianggap rumit. 

Penulis :
Dera Endah Nirani