
Pantau - Komisi VIII DPR mendesak pemerintah menurunkan biaya haji 2024. Kabar terbaru, Panja BPIH sudah hampir menyepakati biaya haji 2024 di angka Rp93 juta.
Anggota Komisi VIII DPR John Kenedy Azis membeberkan, pihaknya telah menyisir seluruh komponen agar biaya haji 2024 dapat terjangkau.
"Kita ketahui kan ada penambahan kuota hasil dari kunjungan Pak Presiden di Arab Saudi sebanyak 20 ribu jemaah. Tentu ini ada korelasinya dengan nilai manfaat BPKH," ujar John saat dihubungi, Rabu (22/11/2023).
John mengatakan, DPR berupaya agar usulan kenaikan biaya haji dapat ditekan semaksimal mungkin. Hal ini, menurutnya, agar tidak memberatkan jemaah haji dan mempertahankan nilai manfaat BPKH.
"Sebab nilai manfaat BPKH ini jangan sampai tergerus, bagaimana sustainable atau kesinambungan dari BPKH ini dapat kita jaga, tapi tidak memberatkan pada calon jemaah haji," kata John.
John menyebut, pada pembahasan kedua, usulan kenaikan Rp105 juta turun menjadi Rp 97jutaan. Namun, ia mengatakan, DPR masih memberikan penolakan karena menginginkan biaya haji tidak lebih dari Rp90-92 juta.
"Pada tahap kedua itu pemerintah menurunkan harganya, ini pun kami tolak kami tidak mau, karena standar kami panja DPR hanya sekitar 90 juta tidak lebih dari 92 juta," bebernya.
John mengatakan, karena adanya penolakan, usulan pemerintah kembali turun menjadi Rp96 juta. Namun, DPR membuka harga di angka Rp92 jutaan, yang berarti terdapat kenaikan biaya haji Rp 2 juta dibanding pada 2023.
Jadi ada kenaikan 2 jutalah dibandingkan harga 2023. Ini kita anggap sebagai satu kenaikan dari nilai rupiah ke (dolar) US maupun rupiah terhadap riyal," tandasnya.
- Penulis :
- Aditya Andreas