
Pantau - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mendukung program calon presiden Ganjar-Mahfud yang akan menaikan gaji guru dari Rp10 hingga Rp30 juta. Hal ini guna untuk meningkatkan kesejahteraan guru agar kualitas pendidikan Indonesia naik.
"Berkat kerja para guru inilah lahir para tokoh nasional serta pemimpin bangsa," kata Juru Bicara DPP PPP Usman M Tokan dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (26/11/2023).
Usman menambahkan peran guru sangat sentral untuk mendidik dan mencetak generasi penerus bangsa yang berkualitas sejak dini. Mulai dari PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), Taman Kanak Kanak (TK), SD, SMP, hingga SMA.
"Ironisnya kondisi para guru di Indonesia masih jauh dari sejahtera, bahkan pendapatan guru honorer jauh di bawah UMR Rp 785 ribu," imbuh Usman.
PPP mendorong peningkatan kesejahteraan guru, baik ASN maupun guru honorer. Selain itu, PPP sangat mendukung program capres Ganjar Pranowo yang akan memuliakan para guru melalui gaji yang layak.
Sebelumnya, capres Ganjar Pranowo mengatakan gaji guru bisa naik menjadi Rp 30 juta.
"Saya membayangkan, kalau guru kita, masuk pertama, masih baru gajinya Rp 10 juta. Dugaan saya orang pintar mau jadi guru.Kalau kemudian sekian tahun dia bisa Rp20 juta, bisa (naik lagi menjadi) Rp30 juta. Tidak usah cerita Rp 50 juta, Rp30 juta (gaji guru yang layak)," sambungnya.
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kemendikbudristek, pada semester ganjil Tahun Ajaran (TA) 2022/2023 terdapat 3,3 juta guru di seluruh Indonesia.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 43,83% atau 1,46 juta guru mengajar di SD, kemudian 669,04 ribu guru (20,07%) mengajar untuk jenjang SMP.
Sebanyak 334,07 ribu guru mengajar di SMA, dan 322,54 ribu guru (9,67%) mengajar untuk SMK. Ada pula 261,74 ribu guru yang mengajar untuk TK, 166,88 ribu guru (5,01%) di Kelompok Bermain (KB), dan 46,93 ribu guru (1,41%) di Satuan PAUD Sejenis (SPS).
Berikutnya ada 34,07 ribu guru (1,02%) yang mengajar Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM), 26,85 ribu guru (0,81%) mengajar untuk Sekolah Luar Biasa (SLB), 5,37 ribu guru di Taman Penitipan Anak (TPA), dan 5,26 ribu guru (0,16%) di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB).
- Penulis :
- Yohanes Abimanyu
- Editor :
- Ahmad Munjin