
Pantau - Badan Narkotika Nasional (BNN) menyebutkan sebanyak 300 ribu anak bangsa telah diselamatkan dari Narkoba. Klaim tersebut didasarkan pada data dua tahun terakhir yang menunjukkan penurunan pengguna narkoba dari 1,95 persen menjadi 1,73 persen.
Meskipun, penurunan angka tersebut hanya 0,22 persen dan diakui merupakan angka yang terhitung kecil.
"Pengguna narkoba mengalami penurunan dari 1,95 persen menjadi 1,73 persen. Penurunanya hanya 0,22 persen. Tapi kalau kita lihat lagi ada lebin 300 ribu lebih anak bangsa yang diselamatan," kata Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia Komjen Pol Petrus R Golose kepada wartawan di Jakarta, Rabu (29/11/2023).
Petrus menjelaskan penurunan pengguna narkotika ini mengacu pada metode penelitian kuantitatif. Sedangkan dari segi kualitatif, pihaknya bekerja sama dengan Polri, Bea Cukai, Kementerian Kesehatan, dan Pemda yang dilakukan melalui replanning execution.
"Kemudian kalo kita melihat juga untuk kalangan pelajar khususnya sasaran sekolah, (turun) dari 1,38 persen menjadi 1,36 persen, emang hanya turun 0,02 persen," tuturnya.
Lebih lanjut, Petrus menjelaskan, dari penelusuran langsung kepada mantan pengguna narkoba, usia pengguna cukup variatif, mulai dari 15, 18, 19, sampai dengan usia 64 tahun.
"Justru itu kita fokuskan ke sini hasil dari pada uji publik ini akan dipakai BNN bekerja sama bahwa hasil ratas terakhir 12 Oktober 2023, bersama dengan Pak Presiden Joko Widodo menyatakan harus ada hal-hal yang luar biasa yang berbeda dalam mengambil kebijakan atau langkah-langkah penanggulangan ini," ucapnya.
Dikatakan Petrus, tentunya untuk mengambil setiap kebijakan, pihaknya harus mengambil langkah-langkah ilmiah.
"Kenapa ngambil (langkah) ilmiah, karena itu digunakan untuk menentukan langkah-langkah mengambil kebijakan. Karena tidak gampang, namun saya sendiri sebagai kepala BNN RI yang mulai 2020 dengan program strategis yang dicanangkan untuk diklusterisasi kebijakan yang ada," imbuhnya.
- Penulis :
- Yohanes Abimanyu