
Pantau - Komisi Pemberantasa Korupsi (KPK) melakukan operasi tangkap tangan (OTT) di Sidoarjo. Dalam penangkapan tersebut beberapa aparatur sipil negara (ASN) diciduk.
Anggota Komisi III DPR Fraksi PDIP Trimedya Panjaitan memuji dengan kinerja KPK yang melakukan OTT di Sidoarjo. Trimedya mengingatkan jika OTT yang dilakukan KPK jangan sampai bermuatan politik.
"Iya memang KPK dengan semangat baru, ketua baru, kinerjanya kelihatannya akan lebih baik ya. Walau keadaan sedang 18 hari menjelang tanggal 14 Februari, KPK masih melakukan OTT, semoga tidak mempunyai muatan politis," kata Trimedya, Minggu (28/1/2024).
Trimedya melanjutkan memang belum ada kepala daerah atau pejabat yang tertangkap di OTT Sidoarjo. Namun, ia meyakini jika terjadi penangkapan pastinya akan ada kepentingan politik.
"Pastilah kalau terjadi seperti ini kan walaupun dari 10 yang diangkut ini nggak ada bupatinya, tapi mungkin akan merembet kepada kepala daerahnya, bupatinya. Kalau seandainya saat tahun tahun politik yang sudah hitungan minggu pasti untuk kepentingan politik lah," ucap Trimedya.
Selain itu, Trimedya berharap KPK bisa menahan diri sehingga tidak akan ada tudingan KPK digunakan untuk politik.
"Jangan sampai ada asumsi KPK juga digunakan untuk kepentingan politik tertentu, mudah-mudahan tidak," ujar Trimedya.
Sebelumnya diberitakan, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan di Kantor Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo.
Dalam OTT tesebut KPK mengamankan sejumlah ASN untuk dilakukan pemeriksaan. Diketahui, pegawai yang diamankan dua diantaranya yakni pegawai Badan Badan Pelayanan Pajak Daerah (BPPD). Serta, satu penjabat salah satu kepala bagian di Sekretariat Daerah, dan salah satu bank BUMD di Sidoarjo.
- Penulis :
- Fithrotul Uyun