Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

ICMI Dorong Pemilu 2024 Berlangsung Secara Damai dan Jujur

Oleh Aditya Andreas
SHARE   :

ICMI Dorong Pemilu 2024 Berlangsung Secara Damai dan Jujur
Foto: Ketua Dewan Penasihat ICMI, Jimly Asshiddiqie

Pantau - Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) menyayangkan adanya saling menyalahkan dalam berbagai deklarasi terbuka yang dilakukan oleh para tokoh nasional dan akademisi terkait Pemilu 2024.

Ketua Dewan Penasihat ICMI, Jimly Asshiddiqie mengimbau agar para tokoh, guru bangsa, dan kalangan akademisi membatasi diri dalam menyampaikan pendapat mereka terkait pelaksanaan Pemilu yang akan datang. 

Menurutnya, yang terpenting saat ini adalah mendeklarasikan atau mengajak kepada pelaksanaan pesta demokrasi yang damai, bebas, rahasia, jujur, dan adil.

"Dalam situasi seperti ini, suara dari kampus, perguruan tinggi, dan tokoh-tokoh bangsa sebaiknya hanya mengimbau kepada sesama untuk menjalankan Pemilu dengan damai, serta memastikan bahwa prosesnya berlangsung bebas, rahasia, jujur, dan adil sesuai dengan Undang-undang (UU) dan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945," ujar Jimly dalam siaran pers, Kamis (8/2/2024).

Jimly menyoroti deklarasi terbuka sering kali diiringi oleh penilaian negatif dan kesimpulan yang dapat menimbulkan ketakutan di masyarakat terkait keruntuhan demokrasi atau aksi-aksi people power.

"Kita juga tidak perlu meyakini bahwa negara demokrasi kita akan runtuh, atau bahwa hasil Pemilu dan Pilpres akan ditolak oleh rakyat yang bergerak, sehingga menimbulkan krisis dan kekacauan yang dapat memecah belah bangsa," ujarnya.

Jimly juga mengajak para tokoh dan akademisi untuk turut serta dengan masyarakat dalam mengantarkan pilihan mereka melalui pemungutan suara pada tanggal 14 Februari 2024 mendatang. 

Menurutnya, setiap pemilik hak suara memiliki kebebasan untuk memilih calon pemimpin yang dianggap sesuai dengan keyakinan mereka masing-masing. 

“Namun demikian, sikap tidak suka terhadap calon pemimpin tidak selalu mencerminkan pandangan yang sama di kalangan masyarakat,” lanjutnya.

Jimly juga menyerukan agar semua pihak, termasuk tokoh dan akademisi, menjaga diri dalam menyampaikan keyakinan pilihan mereka, sehingga proses Pemilu dapat berlangsung dengan damai dan tertib.

Penulis :
Aditya Andreas