
Pantau - Dalam menyongsong hari pemungutan suara pada 14 Februari 2024 mendatang, Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf menyerukan pentingnya menjaga situasi yang kondusif.
Dalam pidato yang disampaikannya dalam acara Harlah ke-101 NU dan Isra Mikraj di kantor PWNU Jabar pada Sabtu (10/2), Gus Yahya menekankan pentingnya menjauhi segala tindakan yang dapat menimbulkan kerusuhan.
"Mari kita manfaatkan masa tenang ini untuk berdoa dan merenung, hindari segala hal yang tidak perlu, terutama yang berpotensi memicu masalah seperti keributan dan kerusuhan. Semoga kita dapat menghindarinya," ujarnya.
Gus Yahya meyakini, seluruh pihak mampu menjaga situasi tetap kondusif, mengingat Indonesia telah memiliki pengalaman dalam menggelar pesta demokrasi sebelumnya.
"Kita memiliki pengalaman yang cukup, sudah berapa kali kita melaksanakan pemilu. Apakah kita akan mengulangi kerusuhan seperti sebelumnya?" tuturnya.
Selain itu, Gus Yahya juga mengajak seluruh masyarakat, terutama para ulama dan generasi muda, untuk menggunakan hak pilih mereka ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada tanggal 14 Februari mendatang.
Ia juga mengekspresikan kekecewaannya apabila ada masyarakat yang tidak menggunakan hak pilihnya pada hari pemungutan suara. Oleh karena itu, ia meminta agar setelah memberikan suaranya, masyarakat memamerkan tinta di jari mereka sebagai bukti pelaksanaan hak pilih.
"Terutama bagi pemilih pemula, kita sebagai rakyat memiliki kekuasaan saat memberikan suara. Saya harap, kekuasaan ini tidak disia-siakan," tandasnya.
- Penulis :
- Aditya Andreas
- Editor :
- Muhammad Rodhi