
Pantau - Indonesia akan menjadi tuan rumah World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali. Nantinya, akan ada sejumlah isu kunci dalam WWF ke-10, termasuk tentang upaya pemerintah daerah maupun pusat dalam meningkatkan kualitas air agar jadi pembelajaran bersama.
Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Sigit Reliantoro mengungkapkan, WWF ke-10 yang sedianya diselenggarakan pada Mei 2024 ini mempunyai urgensi untuk mengangkat beragam upaya pengendalian pencemaran dan menjaga kualitas air.
"Nanti kami akan berbicara bagaimana pengalaman Indonesia mengendalikan pencemaran dari sumber-sumbernya, bisa menjadi bahan pembelajaran bagi negara-negara lain," ungkap Sigit Reliantoro dalam konferensi pers daring yang digelar Forum Merdeka Barat (FMB) 9 di Jakarta, Selasa (20/2/2024).
Tak hanya itu, dalam WWF ke-10 ini bakal diulas juga pemantauan kualitas air secara manual maupun otomatis. Sigit bilang, Indonesia telah mempunya sistem pemantauan Onlimo yang hasilnya digunakan dalam penghitungan Indeks Kualitas Air.
Sigit menuturkan, peningkatan kualitas air juga akan dibahas dalam WWF ke-10 tersebut, termasuk upaya Indonesia membangun Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) dan ekoriparian, yang merupakan fasilitas restorasi sempadan sungai yang dibarengi kegiatan penurunan beban pencemaran, khususnya dari limbah domestik dan sampah.
"Kemudian bagaimana upaya untuk pemulihan lingkungan dilakukan dengan pendekatan yang belajar dari alam, nature based solution. Nanti ada praktik-praktik terbaik yang sudah dilakukan oleh kita semua baik di pusat maupun daerah yang akan bisa memberikan inspirasi bagi para peserta," jelasnya.
Indonesia akan menjadi tuan rumah untuk World Water Forum ke-10 yang akan diadakan di Bali pada 18-25 Mei 2024 dengan tema yang akan diangkat adalah 'Water for Shared Prosperity'.
- Penulis :
- Khalied Malvino