billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Perjalanan Karir Prabowo Subianto di Dinas Militer Hingga Terima Gelar Jenderal Kehormatan

Oleh Aditya Andreas
SHARE   :

Perjalanan Karir Prabowo Subianto di Dinas Militer Hingga Terima Gelar Jenderal Kehormatan
Foto: Prabowo Subianto terima gelar Jenderal Kehormatan TNI.

Pantau - Nama Prabowo Subianto kini sedang menjadi sorotan karena resmi menerima gelar Jenderal Kehormatan TNI oleh Presiden Joko Widodo hari ini, Rabu (28/2/2024).

Prabowo merupakan salah satu petinggi ABRI (nama TNI kala itu) yang memiliki reputasi cukup mentereng di dinas kemiliteran.

Namun, sejumlah kontroversi juga masih menyelimutinya hingga saat ini terkait pelanggaran HAM dan isu penculikan para aktivis jelang kejatuhan rezim Orde Baru.

Berikut profil perjalanan karir militer Prabowo Subianto selengkapnya:

Prabowo Subianto lahir pada 17 Oktober 1951, di Jakarta, sebagai putra dari Margono Djojohadikusumo, seorang ekonom terkemuka.

Ia meniti karier militer dari Akademi Militer Nasional di Magelang, lulus pada tahun 1974. Setelah lulus, Prabowo bergabung dengan pasukan Komando Pasukan Khusus (Kopassus), sebuah unit elit dalam Angkatan Darat Indonesia yang terkenal dengan keahlian tempurnya.

Selama bertugas di Kopassus, Prabowo terlibat dalam berbagai misi khusus, baik di dalam negeri maupun di luar negeri yang menunjukkan keberaniannya dan keahliannya dalam taktik militer.

Selama beberapa tahun berikutnya, Prabowo mengalami kenaikan pangkat secara cepat berkat prestasinya yang gemilang. Dia terlibat dalam berbagai konflik dan operasi militer, termasuk dalam upaya kontra-pemberontakan di Timor Timur dan Papua.

Pada tahun 1995, Prabowo diangkat sebagai Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus dengan pangkat Mayor Jenderal di usia yang masih cukup muda, yakni 44 tahun.

Salah satu tugas pertama Prabowo adalah operasi pembebasan sandera Mapenduma yang berhasil menyelamatkan sepuluh dari dua belas orang peneliti dalam ekspedisi Lorentz 95 dari penculikan gerilyawan Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Namun, karier Prabowo tidak lepas dari kontroversi. Selama operasi militer di Timor Timur pada tahun 1980-an, terdapat tuduhan pelanggaran hak asasi manusia yang melibatkan pasukan yang dipimpin olehnya.

Kontroversi semakin membesar ketika ia dituduh terlibat dalam penculikan aktivis pro-demokrasi pada tahun 1997-1998, menjelang keruntuhan rezim Orde Baru.

Pada tahun 1998, di tengah gejolak politik dan ketegangan sosial di Indonesia, Prabowo diberhentikan dari militer dengan pangkat Letnan Jenderal dan jabatan terakhir sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad).

Usai berhenti dari dinas militer, Prabowo berkecimpung di dunia politik dan menjadi Ketua Umum Partai Gerindra. Ia juga tiga kali terlibat dalam pertarungan politik di Pilpres 2009, 2014, 2019, dan 2024.

Usai pertarungan politik 2019, Prabowo bergabung dengan pemerintahan Jokowi, rivalnya pada Pilpres 2014 dan 2019 dan menjabat sebagai Menteri Pertahanan.

Kini, Prabowo resmi menyandang gelar Jenderal Kehormatan TNI dan berhak menerima empat bintang di pundaknya setelah diberikan oleh Presiden Joko Widodo pada hari ini di Mabes TNI.

Penulis :
Aditya Andreas