billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Singgung Pengangguran di Indonesia, Ma'ruf Apresiasi Kementerian Ketenagakerjaan Bentuk BLK Komunitas

Oleh Fithrotul Uyun
SHARE   :

Singgung Pengangguran di Indonesia, Ma'ruf Apresiasi Kementerian Ketenagakerjaan Bentuk BLK Komunitas
Foto: Wakil presiden Ma'ruf Amin

Pantau - Wakil presiden, Ma'ruf Amin membahas mengenai jumlah pengangguran di Indonesia pada tahun 2023 mencapai angka 7,9 juta jiwa. Meskipun angka pengangguran terus berkurang, Ma'ruf Amin menilai angka tersebut masih besar.

"Pada 2023, Badan Pusat Statistik mencatat jumlah pengangguran di Indonesia sekitar 7,9 juta jiwa. Meski angka tersebut terus berkurang, namun masih cukup besar jika dibandingkan angkatan kerja, yang mencapai 146 juta jiwa," ujar Ma'ruf di acara peresmian balai latihan kerja (BLK) komunitas di Ponpes Darul Archam, Tangerang, Banten, Kamis (7/3/2024).

Kemudian, Ma'ruf mengatakan untuk mengurangi angka pengangguran bukanlah hal mudah. Sehingga, dia mengapresiasi langkah Kementerian Ketenagakerjaan yang telah membuat dan mengembangkan BLK komunitas .

"Hal ini berarti tantangan kita untuk mengurangi pengangguran tidaklah ringan. Oleh karena itu, saya mengapresiasi langkah Kementerian Ketenagakerjaan yang terus konsisten membuat berbagai terobosan strategis, di antaranya melalui pengembangan BLK komunitas yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat setempat, serta menyasar daerah-daerah yang relatif tertinggal," kata Ma'ruf.

Selanjutnya, Ma'ruf berharap BLK komunitas dapat terus dikembangkan khususnya di lembaga keagamaan nonpemerintah.

"Saya berharap BLK komunitas dapat terus dikembangkan kualitas dan tata kelolanya, khususnya yang berada di lingkup lembaga pendidikan keagamaan nonpemerintah, seperti pondok pesantren, serta serikat pekerja atau serikat buruh," ujarnya.

Lalu, dia juga menekankan pentingnya BLK komunitas untuk berkolaborasi secara kreatif dan aktif dengan pemerintah daerah serta pengusaha lokal, sehingga dapat berkembang menjadi entitas mandiri.

"BLK komunitas juga harus kreatif dan aktif berkolaborasi dengan pemda setempat maupun para pengusaha lokal, agar berkembang menjadi BLK komunitas yang mandiri," sambungnya.

(Laporan: Nur Nasy'a Dalila)

Penulis :
Fithrotul Uyun