
Pantau - Seorang pria bernama Didi Hartanto (42) ditemukan meninggal dunia dicor di dalam rumahnya di Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat (Jabar). Ternyata Didi tewas dibunuh tukang kebun setelah sebelumnya dilaporkan hilang oleh pihak keluarga.
"Untuk korban ini diduga kuat merupakan korban pembunuhan yang dilakukan seorang pria berinisial I," kata Kapolres Cimahi, AKBP Aldi Subartono, Selasa (16/4/2024).
Penemuan jasad yang terkubur bermula saat keluarga korban melaporkan kehilangan Didi pada 30 Maret 2024. Namun baru diketahui bahwa Didi dibunuh dan jasadnya ditemukan Senin (15/4) dengan keadaan dicor dalam rumahnya. Didi ternyata dibunuh oleh Ijal (31), seorang tukang kebun dan bersih-bersih di sekitar tempat tinggal korban. Rumah tempat kejadian perkara merupakan milik korban,
"Awalnya informasi kehilangan yang kita terima karena korban tidak bisa dihubungi keluarga. Kemudian kita lakukan pemeriksaan. Namun ada hal yang janggal," katanya.
Adapun Ijal diduga sebagai pelaku pembunuhan setelah dilakukan penyelidikan. Ijal menjadi orang terakhir yang bertemu dengan korban pada 23 Maret lalu. Polisi juga sempat melakukan olah Tempa Kejadian Perkara (TKP), dan kemudian berhasil menangkap pelaku pada 15 April kemarin, setelah sempat kabur-kaburan ke Jakarta usai membunuh dan membawa kabur motor korban.
"Jadi saat olah TKP menindaklanjuti kecurigaan keluarga, mendapatkan kejanggalan. Akhirnya didapat pria berinisial I ini yang bekerja sebagai tukang bersih-bersih di kompleks tersebut. Jadi 6 April kita olah TKP di alamat korban, tapi memang saat itu belum ada kecurigaan korban ditimbun di dalam rumah. Baru kemudian di 15 April terduga pelaku diamankan," ujar Aldi.
Lebih lanjut, peristiwa terjadi tepatnya di Kompleks Bumi Citra Indah 2, RT 6 RW 3, Desa Pataruman, Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat. Korban merupakan pegawai honorer di Badan Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu (BKIPM) Bandung, Jalan Ciawitali, Kota Cimahi.
Jadi, Dirreskrimum Polda Jabar, Kombes Pol Surawan, mengatakan bahwa pelaku membunuh korban karena sakit hati setelah menagih uang kerja selama dua hari, namun tidak kunjung dibayar.
"Jadi pelaku ini menagih uang kerja dia selama dua hari sebesar Rp 300 ribu. Tapi tidak dibayarkan, maka langsung dibunuh. Kemudian mengambil barang berharga korban," kata Surawan.
Barang berharga korban yang dibawa yakni dua motor, sertifikat rumah, dan handphone (HP). Diketahui, satu dari motor sudah dijual, sementara satunya disembunyikan di rumah orang tua pelaku. Meski begitu, polisi masih terus mendalami motif sebenarnya. Kini mayat korban sudah dievakuasi pada pukul 11.30 WIB dan kemudian dibawa ke RS Sartika Asih untuk diautopsi.
- Penulis :
- Firdha Riris