Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Kultur Masyarakat AS Cenderung Liberal, Indonesia Bagaimana?

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

Kultur Masyarakat AS Cenderung Liberal, Indonesia Bagaimana?
Foto: Direktur Executive Partner Politik Indonesia Abubakar Solissa. (Dok. Istimewa)

Pantau - Direktur Executive Partner Politik Indonesia, Abubakar Solissa menyebut, kultur masyarakat di Amerika Serikat (AS) yang cenderung liberal jadi salah satu faktir tingginya tingat kriminalitas di Negeri Paman Sam itu.

Dia pun membandingkan kondisi di AS dengan Indonesia. Menurutnya, situasi di Tanah Air cenderung lebih mengedepankan budaya ketimuran, yang mana tak seliberal di AS.

"Berbeda dengan Indonesia, selain penggunaan senpi yang terbatas pada kalangan tertentu, budaya masyarakat Indonesia yang tidak seliberal di AS jadi faktor penting dalam memastikan keamanan dan keselamatan pemimpin Indonesia tetap terjaga," jelas Solissa saat dihubungi Pantau.com, Senin (15/7/2024).

Dia pun turut menyinggung kontestasi Pilpres AS yang kali ini dinilai sangat kompetitif, sehingga memungkinkan adanya upaya pembunuhan terhadap salah satu pihak.

"Sekalipun ya, upaya pembunuhan terhadap Trump ini bisa dilihat dari berbagai perspektif. Ada yang menyebutnya murni kriminal biasa oleh pelaku, tapi ada juga yang melihat muatan konspiratif dalam kasus ini," ujarnya.

"Wallahualam. Kita menunggu hasil investigasi menyeluruh yang sedang dilakukan oleh FBI," tandasnya.

Gimana Kondisi Trump Pascainsiden Penembakan?

Diberitakan sebelumnya, kandidat presiden AS Donald Trump terkena tembakan di telinga kanannya tetapi kondisinya dipastikan baik-baik saja setelah gagalnya upaya pembunuhan tersebut.

Biro Investigasi Federal (FBI) kemudian mengeluarkan pernyataan yang mengidentifikasi Thomas Matthew Crooks sebagai tersangka penembak. Ia kemudian ditembak mati di lokasi kejadian.

Pasukan pengamanan presiden AS atau Secret Service dalam pernyataan terpisah mengatakan penembak melepaskan beberapa tembakan ke arah panggung dari posisi yang tinggi dari luar tempat tersebut.

Penembakan itu tidak hanya melukai Trump, tetapi juga menewaskan satu korban dan menyebabkan dua orang lainnya luka kritis.

Peristiwa itu terjadi beberapa hari sebelum Trump secara resmi dicalonkan sebagai calon presiden dari Partai Republik untuk pemilihan umum 2024.

"Dua bulan lalu, saya memperhatikan fakta bahwa AS secara harfiah menumbuhkan kebencian terhadap lawan politik, serta memberikan contoh-contoh tradisi Amerika dalam upaya dan pembunuhan presiden dan calon presiden," kata Zakharova dalam pernyataan terpisah di saluran komunikasi Telegram.

Penulis :
Khalied Malvino