
Pantau.com - Ketua DPP PKB Abdul Kadir Karding menilai pernyataan Calon Presiden RI Prabowo Subianto terkait dengan "Tampang Boyolali" melukai masyarakat, khususnya warga Boyolali, sehingga tidak layak dianggap sebagai candaan.
"Apa yang terjadi di Boyolali itu merupakan pernyataan yang melukai masyarakat. Kalau dianggap bercanda, tidak pantas bahan candaan menggunakan fisik," ujar Abdul Karding di Jakarta, Senin, 5 November 2018.
Baca juga: Soal Pidato Prabowo 'Tampang Boyolali', Sekjen PDIP: Ucapan Pemimpin Harusnya Positif
Ia mengatakan bahwa pernyataan Prabowo itu menjadi pelajaran bagi masyarakat untuk tidak membiasakan berkampanye dan bercanda menggunakan simbol-simbol fisik, termasuk menyinggung ras.
Menurut mantan sekjen PKB ini, Prabowo sebagai capres harus menghindari pernyataan-pernyataan yang mengarah menyinggung fisik.
"Andaikan itu misalnya katakanlah dianggap bercanda, kan bercanda tidak baik dan tidak patut gunakan fisik sebagai bahan candaan karena itu termasuk 'bullying',"jelasnya.
Sebelumnya,Ketua DPP PAN Yandri Susanto mengatakan bahwa pidato Prabowo saat meresmikan Kantor Badan Pemenangan Prabowo-Sandi di Boyolali, Jawa Tengah, Selasa, 30 Oktober 2018, harus dilihat secara utuh dan tidak ada nada yang bertujuan menghina masyarakat Boyolali.
Menurutnya, video yang beredar di media sosial terkait dengan pidato Prabowo itu hanya sepotong-potong sehingga pihaknya akan melaporkan kepada pihak kepolisian karena menimbulkan kesalahpahaman di tengah masyarakat.
Baca juga: Ucapan 'Tampang Boyolali' Tuai Kontroversi, Ini Tanggapan Prabowo
"Kalau diikuti secara tuntas dari awal hingga akhir ketika Prabowo mempersilakan Zulkifli Hasan pidato, itu sangat bagus isinya,"ujar Yandri.
- Penulis :
- Sigit Rilo Pambudi