
Pantau - Finns Beach Club di Bali sempat menjadi sorotan setelah viral video pesta kembang api yang berlangsung bersamaan dengan upacara ngaben di Pantai Berawa, Kuta Utara, pada 13 Oktober 2024. Meskipun awalnya terdapat miskomunikasi antara pihak manajemen beach club dan Banjar Adat Tegal Gundul, akhirnya Finns memutuskan untuk menunda peluncuran kembang api demi menghormati upacara tersebut.
Permintaan penundaan datang dari pihak adat yang sedang menggelar prosesi keagamaan di pantai. I Made Wira Atmaja, Kelian Banjar Tegal Gundul, mengungkapkan bahwa ia telah berkomunikasi dengan pihak beach club agar kembang api ditunda selama 30 menit. Hal ini penting karena pada waktu tersebut, sulinggih sedang memimpin upacara yang khusyuk.
“Kami menghargai permintaan tersebut, dan setelah berdiskusi lebih lanjut, kami putuskan untuk menyesuaikan jadwal,” ujar salah satu perwakilan Finns Beach Club.
Baca Juga:
Ramai Warga Lihat Meteor Jatuh di Depok: Kaya Kembang Api
Langkah ini dilakukan untuk menjaga keharmonisan antara aktivitas pariwisata dan tradisi lokal, sesuatu yang diakui penting oleh kedua belah pihak.
Kapolsek Kuta Utara, AKP Yusuf Dwi Atmodjo, yang memediasi pertemuan antara manajemen beach club dan warga adat, menyatakan bahwa semua pihak sepakat untuk meningkatkan komunikasi agar insiden serupa tidak terjadi lagi.
"Ini murni soal koordinasi yang belum maksimal, dan kami yakin ke depannya semua bisa berjalan lebih baik," ungkap Yusuf.
Pihak beach club juga menegaskan komitmen mereka untuk terus mendukung adat dan tradisi Bali. Mereka berjanji akan lebih aktif dalam berkoordinasi dengan masyarakat sekitar untuk memastikan pariwisata berjalan beriringan dengan ritual keagamaan yang sakral.
Kejadian ini menjadi pengingat bahwa di Bali, harmoni antara budaya lokal dan sektor pariwisata adalah hal yang sangat dijaga, dan kesadaran untuk saling menghormati antara kedua sektor sangat diperlukan demi menjaga Bali sebagai destinasi pariwisata yang unik dan kaya akan tradisi.
- Penulis :
- Ahmad Ryansyah