
Pantau - Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Kuching bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memfasilitasi pemulangan tujuh jenazah warga negara Indonesia (WNI) asal Nusa Tenggara Barat (NTB) yang menjadi korban kecelakaan tragis di Sarawak, Malaysia.
Konsul Jenderal RI di Kuching, Raden Sigit Witjaksono, menyatakan bahwa pihaknya menerima laporan dari Kepolisian Sarikei mengenai kecelakaan yang terjadi pada Rabu (21/11) di Jalan Betong-Meradong, Sarikei. Insiden itu melibatkan dua kendaraan, yakni Perodua Alza dan Toyota Hilux, dan menyebabkan delapan orang meninggal dunia.
"Tujuh di antaranya merupakan WNI asal Lombok, NTB, sementara satu korban lainnya adalah pengemudi lokal," ujar Sigit dalam keterangan resminya pada Minggu (24/11).
Baca Juga:
Gunakan Pesawat Smart PK-SNR, Jenazah Steven Wakari Korban Penembakan KKB Dievakuasi
Berdasarkan informasi yang diberikan oleh Ketua Polis Daerah Sarikei, Aswandy Anis, kecelakaan terjadi saat kendaraan Perodua Alza yang ditumpangi para WNI berusaha menghindari pemeriksaan polisi. Mobil tersebut masuk ke jalur berlawanan dan bertabrakan dengan Toyota Hilux.
Para korban diketahui masuk ke Sarawak melalui jalur ilegal tanpa dokumen resmi. Mereka menggunakan "jalan tikus" di kawasan perbatasan Lundu-Sematan.
KJRI Kuching telah menghubungi Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Pemerintah Daerah NTB, dan keluarga korban untuk mempersiapkan pemulangan jenazah. Namun, biaya pemulangan menjadi kendala utama karena diperkirakan mencapai RM12.000 (sekitar Rp42 juta) per jenazah.
"Karena para korban belum sempat bekerja, tidak ada majikan yang bertanggung jawab atas pemulangan jenazah. Sementara, agen dan sopir yang membawa mereka juga menjadi korban dalam kecelakaan ini," jelas Sigit.
Sementara itu, Kepolisian Sarikei masih menyelidiki insiden ini di bawah Pasal 41 (1) Undang-Undang Angkutan Jalan. Pemerintah Indonesia melalui KJRI Kuching juga terus memantau perkembangan kasus tersebut sembari memastikan hak-hak para korban terpenuhi.
KJRI Kuching berharap ada dukungan dari berbagai pihak, termasuk lembaga sosial dan pemerintah, untuk membantu keluarga korban membawa pulang jenazah ke kampung halaman mereka di NTB. "Kami akan terus berupaya semaksimal mungkin agar proses pemulangan ini dapat berjalan lancar," tegas Sigit.
Kecelakaan ini menjadi pengingat akan pentingnya jalur resmi dan perlindungan bagi pekerja migran agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.
- Penulis :
- Ahmad Ryansyah