HOME  ⁄  Nasional

Bappenas: Transformasi Gizi Pilar Utama Wujudkan Indonesia Emas

Oleh Wulandari Pramesti
SHARE   :

Bappenas: Transformasi Gizi Pilar Utama Wujudkan Indonesia Emas
Foto: Bappenas: Transformasi Gizi Pilar Utama Wujudkan Indonesia Emas

Pantau - Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan Kementerian PPN/Bappenas Amich Alhumami menyampaikan transformasi pembangunan gizi dan kesehatan merupakan pilar utama dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.

“Kita menghadapi tantangan serius dalam mewujudkan penduduk Indonesia yang produktif, sehat, dan cerdas, yang akan berkontribusi besar pada upaya mencapai Indonesia Emas 2045,” ujar Amich

Untuk mewujudkan visi tersebut, kata dia melanjutkan, pemerintah telah mengupayakan agar agenda transformasi pembangunan gizi dan transformasi kesehatan masuk ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025–2045 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029.

Baca juga: Bappenas: Strategi Terpadu Kunci Indonesia Kendalikan Inflasi dengan Baik

"Kita menempatkan pembangunan kesehatan dan pembangunan gizi itu bagian yang sangat sentral dalam kerangka besar pembangunan manusia," ujar dia.

Untuk ke depannya, ia berharap transformasi pembangunan gizi di Indonesia terus diperkuat melalui program terintegrasi, khususnya pada periode 1.000 hari pertama kehidupan anak, demi menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas yang mampu mewujudkan Indonesia sebagai negara maju pada 2045.

Berikutnya dalam kesempatan yang sama, Amich juga menyoroti pentingnya menurunkan angka prevalensi stunting dan meningkatkan angka harapan hidup. Kedua hal itu, kata dia melanjutkan, merupakan indikator kunci dalam pembangunan manusia.

Baca juga: BP Taskin dan Bappenas Jalin Kolaborasi Bentuk Data Terpadu Tunggal

Lalu, Amich juga menyampaikan pencapaian signifikan dalam menurunkan prevalensi anemia pada ibu hamil dari 48,9 persen pada 2018 menjadi 27,7 persen pada 2023. Namun, ia menekankan bahwa tantangan terkait stunting dan malnutrisi masih harus diatasi melalui sinergi lintas sektor.

“Faktor seribu hari pertama kehidupan adalah fokus utama yang harus terus kita perhatikan. Penurunan stunting harus menjadi agenda prioritas yang melibatkan semua pihak,” kata dia.

Baca juga: Capai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Begini 2 Skenario dari Bappenas

Penulis :
Wulandari Pramesti