
Pantau - Human Metapneumovirus (HMPV), virus yang kini dilaporkan ditemukan di Indonesia, dipastikan tidak berpotensi menjadi pandemi. Hal ini disampaikan oleh Guru Besar Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada, Prof. Tri Wibawa, dalam keterangannya pada Kamis (9/1).
Risiko Rendah HMPV
Menurut Prof. Tri, HMPV memiliki tingkat risiko yang jauh lebih kecil dibandingkan SARS-CoV-2 penyebab COVID-19. Virus ini cenderung menyerang kelompok rentan seperti anak-anak, lansia di atas 65 tahun, dan individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
“HMPV tidak memiliki potensi menjadi pandemi, dan pada kebanyakan orang, penyakit yang ditimbulkan mirip dengan influenza, yang bisa sembuh dengan sendirinya,” jelasnya.
Baca Juga:
DPR Ingatkan Pentingnya Kewaspadaan Terhadap Penyebaran Virus HMPV
Karakteristik dan Penularan
HMPV sudah lama beredar secara global, meski baru diidentifikasi secara ilmiah pada 2001. Virus ini menyerang saluran pernapasan dan menimbulkan gejala seperti:
- Batuk
- Pilek
- Hidung tersumbat
- Nyeri tenggorokan
- Kadang mengi pada kasus tertentu
Infeksi pada saluran napas bawah dapat terjadi pada kelompok rentan, terutama orang dengan imunitas rendah. Penularannya mirip dengan influenza, yaitu melalui droplet dan kontak langsung dengan cairan tubuh penderita.
“Meski dapat menyerang manusia berulang kali, infeksinya jarang menyebabkan kasus fatal,” imbuh Tri.
Tidak Ada Vaksin untuk HMPV
Saat ini, belum ada vaksin untuk HMPV. Oleh karena itu, langkah pencegahan menjadi penting untuk menghindari infeksi. Prof. Tri menyarankan masyarakat untuk menjaga kesehatan dengan:
- Memenuhi kebutuhan gizi melalui makan dan minum yang sehat.
- Istirahat cukup untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
- Menjaga kebersihan, seperti mencuci tangan dan memakai masker saat bergejala.
- Menghindari kontak erat dengan orang yang menunjukkan tanda infeksi saluran pernapasan.
Kewaspadaan pada Kelompok Rentan
Meski virus ini tidak berpotensi pandemi, Prof. Tri menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan penderita gangguan sistem pernapasan.
“Masyarakat diharapkan memiliki imunitas yang cukup untuk mencegah infeksi parah. Upaya hidup sehat dan menjaga kebersihan adalah langkah terbaik untuk melindungi diri,” tutupnya.
- Penulis :
- Ahmad Ryansyah