
Pantau - Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Prita Laura, menyebutkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak hanya tersedia bagi anak sekolah, tapi juga bagi balita, ibu hamil, dan ibu menyusui yang disalurkan lewat posyandu untuk memenuhi kebutuhan gizi anak di masa emas.
"Lewat posyandu ini, kita ingin memastikan MBG diterima anak sejak mereka berada di masa golden age, agar terhindar dari ancaman stunting, obesitas, dan dampak malnutrisi lainnya,” kata Prita dilansir Antara, Selasa (21/1/2025).
Masa emas itu merujuk pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) yang dimulai sejak janin terbentuk di dalam kandungan. Nantinya, setelah program ini berjalan dengan rutin, setiap hari kelompok balita, ibu hamil dan ibu menyusui akan mendapatkan paket MBG.
Pemenuhan gizi yang berkecukupan di 1000 HPK diperlukan, karena di masa ini otak anak tumbuh secara maksimal, begitu pula dengan pertumbuhan fisik anak. Selain itu, perkembangan dan kepribadian anak juga terbentuk, termasuk sikap dan ekspresi emosi mereka.
Baca juga: Makan Bergizi Gratis Belum Diterima Seluruh Anak, Prabowo: Saya Minta Maaf
Jika kebutuhan anak diabaikan pada masa ini, mereka dikhawatirkan tumbuh dan berkembang secara kurang optimal. Ahli Gizi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) alias dapur memastikan angka kecukupan gizi dari menu yang disajikan sesuai petunjuk teknis.
Ketentuan yang harus dipenuhi adalah kandungan karbohidrat untuk ibu hamil dan ibu menyusui sedikitnya 200 gram per porsi makanan. Sedangkan untuk balita kandungan karbohidratnya cukup 100 sampai 120 gram.
Program MBG tidak hanya berfokus pada pemenuhan kebutuhan nutrisi masyarakat, tetapi juga memiliki korelasi erat dengan peningkatan kualitas SDM Indonesia dan pemberdayaan ekonomi.
“Program Presiden Prabowo Subianto ini adalah langkah strategis mewujudkan SDM unggul. Kualitas gizi merupakan kunci utama menciptakan sumber daya manusia yang unggul itu,” kata Prita.
Sebagai informasi, penerima program makan bergizi gratis yakni anak sekolah yang di antaranya mulai dari PAUD, TK, SD, SMP, SMA, santri, balita, ibu hamil, dan ibu menyusui. Makan bergizi gratis ini sudah dimulai sejak Senin (6/1).
Program makan bergizi gratis digelar serentak di 26 provinsi telah dimulai dan akan menyasar 15-20 juta orang hingga Desember 2025. "Nanti ditargetkan di akhir tahun itu ada 15 juta, paling sedikit 15 juta (penerima manfaat. Bahkan mungkin kalau nanti dapur dapur bisa optimal itu bisa 20 juta penerima manfaat," kata Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office (PCO), Hasan Nasbi.
Baca juga: DPR Turut Dorong Pemda Berkontribusi Terhadap Program MBG Lewat APBD
- Penulis :
- Firdha Riris
- Editor :
- Firdha Riris