
Pantau - Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengatakan bahwa penguatan ekoteologi adalah salah satu perhatian utama di Kementerian Agama. Ia menekankan pentingnya ekoteologi dalam menjaga lingkungan.
"Kami ingin menggunakan bahasa agama untuk merawat planet kita ini," ujar Menag Nasaruddin Umar di Jakarta, Kamis (6/3).
Menag juga menyinggung isu global yang mengaitkan agama dengan perusakan lingkungan. Ia menyampaikan bahwa dirinya baru saja menerima undangan dari Amerika Serikat untuk menanggapi tuduhan bahwa tiga agama besar, yakni Islam, Kristen, dan Yahudi, menjadi faktor pemicu kerusakan lingkungan.
"Kami baru saja diundang ke Amerika untuk menanggapi tuduhan bahwa Islam, Kristen, dan Yahudi menjadi penyebab utama kerusakan lingkungan. Kami menegaskan bahwa tuduhan itu tidak benar. Kami menunjukkan ayat-ayat yang menegaskan bahwa kita tidak boleh melampaui batas dalam mengeksploitasi alam semesta," tandasnya.
Baca juga: Menag Usul Masjid Buka 24 Jam Sebagai Tempat Istirahat Selama Mudik Lebaran 2025
Kementerian Agama telah merancang delapan program prioritas yang diharapkan dapat memberikan dampak nyata bagi masyarakat.
"Mudah-mudahan delapan program prioritas ini akan mengantarkan Kementerian Agama menjadi kementerian yang kehadirannya betul-betul dirasakan dampaknya oleh masyarakat," ucap Sekjen Kemenag Kamaruddin Amin.
"Saya ingin sampaikan bahwa dari delapan program prioritas ini, kita sudah menyiapkan program dan aktivitasnya," lanjutnya.
Sebagai tindak lanjut dari upaya ini, Kemenag berencana melakukan berbagai program penghijauan, termasuk menciptakan rumah ibadah yang ramah lingkungan.
"Kami ingin seluruh kantor Kemenag, dari pusat hingga KUA (Kantor Urusan Agama), diubah menjadi ada taman bunga supaya menciptakan keindahan yang turut menenangkan hati masyarakat," kata Menag.
Baca juga: Masjid Istiqlal Sediakan 4.000 Porsi Makan Berbuka dan Sahur
Lebih lanjut, Kemenag juga akan melakukan Gerakan Penanaman Satu Juta Pohon di lingkungan kementerian dan lembaga pendidikan keagamaan. Program ini akan dilakukan secara serentak pada waktu yang telah ditentukan.
"Kami ingin memanfaatkan musim hujan ini untuk melakukan penanaman satu juta pohon di lingkungan Kemenag. Tidak hanya di kantor, tapi juga di pesantren, madrasah, dan lembaga pendidikan keagamaan lainnya. Melalui program ini, Kemenag berharap upaya penghijauan dapat memberi manfaat nyata bagi lingkungan dan masyarakat," pungkasnya.
- Penulis :
- Tubagus Rachmat