Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Pemprov Jakarta Uji Coba Kantin Sehat di 3 Sekolah untuk Program MBG

Oleh Laury Kaniasti
SHARE   :

Pemprov Jakarta Uji Coba Kantin Sehat di 3 Sekolah untuk Program MBG
Foto: Program makan bergizi gratis yang dicanangkan pemerintah Prabowo-Gibran. ANTARA

Pantau - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta mulai melakukan uji coba kantin sehat di tiga sekolah sebagai bagian dari mendukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto.

"Kami baru akan melakukan pemetaan kira-kira sekolah mana yang akan kita piloting (uji coba). Sementara ini baru terpetakan tiga yang akan jadi piloting yakni SMA Negeri M.H Thamrin, SMK 63 dan SMK 57," ujar Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Jakarta, Sarjoko, Senin (17/3/2025).

Pemprov Jakarta mencanangkan program Kantin Sehat melalui renovasi kantin sebagai pengganti program sarapan gratis yang digagas Gubernur Pramono Anung dan Wakil Gubernur Rano Karno. Keputusan ini diambil setelah Pramono berdiskusi dengan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana dan jajaran di Balai Kota Jakarta pada Rabu (12/3).

Menurut Sarjoko, melalui program kantin sehat tersebut Pemprov Jakarta ingin memberdayakan komunitas sekolah agar bisa menyiapkan makanan sehat dan bergizi bagi para siswa serta warga sekolah lainnya dengan melibatkan pakar gizi.

"Kami akan melakukan perbaikan kantinnya. Kami juga akan melakukan pembinaan terhadap kantin-kantin sekolah agar bisa menyiapkan makanan yang sehat," kata Sarjoko.

Baca juga: Bamsoet: Kadin Siap Bangun 1.000 SPPG untuk Dukung Program MBG

Adapun saat ini, Pemprov Jakarta masih berkoordinasi dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jakarta terkait anggaran yang dibutuhkan. "Kami masih perlu banyak koordinasi dengan Bappeda untuk penyiapan anggaran dan sebagainya, karena ini kan program baru. Nanti kami cek dengan Bappeda kira-kira kemampuan yang dialokasikan untuk itu berapa," kata Sarjoko.

Kantin Sehat memiliki tiga misi utama yakni mendorong penggunaan bahan baku lokal termasuk hasil kebun sekolah atau komunitas, mendukung ketahanan pangan dan keberlanjutan, serta mengembangkan ilmu pertanian, gizi, kesehatan, dan inovasi di masyarakat.

Kemudian kantin sehat sebagai "learning centre" bagi berbagai entitas sekolah, termasuk wali murid serta pengusaha kantin dan makanan (UMKM) yang dilengkapi pendampingan ahli gizi serta "chef" (juru masak) terkait penyediaan makanan sehat yang memenuhi standar gizi, penyajian makanan, hingga pengolahan limbah dan food waste.

Selain itu, transformasi desain kantin sekolah dengan melibatkan arsitek akan menciptakan ruang baru yang menarik. Jadi, kantin sehat bukan sekadar tempat makan, tetapi ruang interaksi sosial yang nyaman, positif, estetik, serta ramah lingkungan.

Baca juga: BGN Apresiasi Polri atas Pembangunan SPPG dengan Standar Kualitas Tinggi

Penulis :
Laury Kaniasti