
Pantau.com - Mulai hari ini para pedagang mulai mengisi kios yang disediakan di sepanjang Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) atau biasa disebut Skybridge, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (10/12/2018). Tampak Skybridge belum terisi penuh, namun beberapa pedagang sudah menjajakan dagangannya.
Berdasarkan pengamatan Pantau.com di lokasi, sejak pukul 10.00 WIB tampak para pedagang sudah membuka kios yang disediakan berjejer di sepanjang JPM. Kios ini ada untuk merelokasi para pedagang kaki lima (PKL) yang biasa berjualan di sepanjang jalan sekitar stasiun dan pasar.
Baca juga: Mulai Dibuka untuk Umum, Yuk Tengok Skybridge Tanah Abang yang Baru
Seperti salah satu pedagang bernama Syawal (26) yang sudah membuka dan menjajakan dagangannya hari ini di kios JPM. Syawal memilih mengisi kios yang ada di JPM ini karena mengaku sudah lelah terus terjaring razia ketika menggelar lapak di trotoar.
"Sudah lama karena ada program relokasi Pak Anies, ya sudah ngikut aja kita mah informasi pemda dari Pasar Jaya baru kita daftar, didata semua sih yang ngelapak di sini di data. Di bawah juga sudah harus steril banyak gabungan operasi gabungan Satpol PP, polisi, tentara, mau gak mau harus ikut," ujar Syawal.
Ia menuturkan, bisa berjualan dan mengisi kios di JPM ini hanya dimintai syarat memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) asli DKI. Setelah mendapat pengumuman untuk mendaftar, dirinya kemudian langsung mendaftar ke pemerintah daerah dalam hal ini kota Jakarta Pusat.
Syawal yang berdagang Gamis perempuan, belum bisa memastikan terkait keuntungan yang didapatnya. Menurutnya hal tersebut baru bisa terlihat pada 3 bulan ke depan.
"Alhamdulillah udah banyak sih sudah laku. Tapi gak tau saya di sini juga baru soalnya sih masih awal-awal karena baru hari ini dagang. Biasanya 3 bulan baru kerasa," katanya.
Baca juga: Pantau Video: Intip Yuk Kolong Skybridge Tanah Abang yang Mulai Diuji Coba
Sementara di saat yang bersamaan, terlihat beberapa petugas gabungan dari Satpol PP, Polri, dan TNI sedang melakukan operasi razia para PKL yang masih nakal berjualan di sepanjang trotoar Jalan Jatibaru depan Stasiun Tanah Abang.
Salah satu pedangan bernama Alfi yang berhasil meloloskan diri dari razia mengungkapkan alasannya mengapa masih berjualan di sepanjang trotar meski sudah dilarang. Dirinya berdalih masih enggan pindah ke kios yang ada di JPM lantaran takut tidak laku.
"Masih banyak karena belum semuanya pengen naik gitu takutnya kan orang dagang sepi karena biaya pengeluarannya itu sehari Rp200 ribu itu buat gudang aja. Belum makannya ya kan," pungkasnya.
- Penulis :
- Adryan N