
Pantau - Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono menilai bahwa koperasi berbasis syariah, seperti yang diterapkan di Pondok Pesantren Al-Bahjah Cirebon, Jawa Barat, dapat menjadi contoh dalam pengembangan Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih yang akan dibentuk di berbagai wilayah.
"Kami melihat koperasi pesantren, seperti yang dikelola Pondok Pesantren Al-Bahjah Cirebon, memiliki pengalaman yang sukses dalam mengelola pembiayaan syariah. Ini bisa menjadi acuan bagi koperasi desa yang akan kami kembangkan," ujar Ferry.
Ia menambahkan bahwa pemerintah sangat mendukung pengembangan koperasi di lingkungan pesantren agar tidak hanya bergerak di bidang simpan pinjam atau pembiayaan syariah, tetapi juga berkembang menjadi koperasi konsumen.
Baca juga: Kopdes Merah Putih Disambut Antusias Warga Garut
Dengan demikian, lanjut Ferry, koperasi dapat berperan dalam mendukung berbagai kegiatan ekonomi di luar sektor keuangan.
Menurutnya, koperasi syariah memiliki nilai lebih dibandingkan sistem konvensional karena berlandaskan prinsip dakwah serta niat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Ia menegaskan bahwa koperasi berbasis syariah dapat menjadi modal utama dalam memberantas praktik rentenir, pinjaman berbunga tinggi, serta pinjaman online ilegal yang kerap merugikan masyarakat.
"Kegiatan BMT mampu menjangkau lapisan masyarakat bawah, termasuk mereka yang berada dalam kategori kemiskinan ekstrem. Oleh sebab itu, kami sangat mendukung pengembangan koperasi pesantren," kata Ferry.
Baca juga: Menkop Sebut Koperasi Desa Merah Putih Jadi Alat Revolusi Ekonomi Desa
Lebih lanjut, ia mengajak Pondok Pesantren Al-Bahjah untuk berpartisipasi dalam pembentukan Kopdes Merah Putih di wilayah Cirebon, Indramayu, Kuningan, dan Majalengka.
Ferry berharap pengalaman pesantren dalam mengelola pembiayaan dan koperasi dapat menjadi inspirasi bagi koperasi desa yang akan dibentuk.
"Kami meminta dukungan dari Buya Yahya dan jaringan Pondok Pesantren Al-Bahjah dalam membina Kopdes, termasuk memberikan pelatihan kepada pengurus dan manajer koperasi," tuturnya.
Ia juga memastikan bahwa Kopdes Merah Putih nantinya tidak hanya berfokus pada layanan simpan pinjam, tetapi juga mencakup sektor lain seperti ritel, apotek, klinik desa, transportasi, dan pergudangan.
Baca juga: Pemerintah Sebut Koperasi Desa Merah Putih Takkan Ganggu Dana APBDesa
Ferry menambahkan bahwa pemerintah menargetkan pendirian Kopdes Merah Putih di hampir 70 ribu desa di Indonesia pada Juli 2025, sesuai dengan arahan Presiden.
"Kami berharap semangat ini terus kita jaga bersama demi kemajuan koperasi syariah dan kesejahteraan masyarakat," pungkasnya.
Baca juga: Menkop Sinkronisasi Kop Des Merah Putih Bersama Kepala dan Perangkat Desa
- Penulis :
- Wulandari Pramesti