
Pantau - Wakil Ketua Komisi II DPR, Bahtra Banong, menyoroti mundurnya 714 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di lingkungan Kemendiktisaintek menjelang proses pengangkatan nasional yang dijadwalkan berlangsung pada bulan Juni 2025.
Bahtra mempertanyakan alasan di balik pengunduran diri massal tersebut, padahal pemerintah telah mengumumkan kelulusan dan meminta seluruh peserta untuk segera melengkapi administrasi pengangkatan.
"Pemerintah sudah membuka lowongan CPNS dan sudah diumumkan kelulusan, kemudian sekarang adalah tahapan pengangkatan di mana pemerintah sudah mengumumkan melalui Mensesneg dan KemenpanRB bahwa pengangkatan akan dilakukan serentak untuk CPNS di bulan Juni mendatang," ujar Bahtra.
Kemenpan-RB sendiri telah menginstruksikan lembaga untuk memastikan seluruh peserta melengkapi daftar riwayat hidup (DRH), dan apabila tidak hadir, lembaga wajib memberikan surat pemberitahuan kepada yang bersangkutan.
Masalah Penempatan Jadi Alasan Utama Pengunduran Diri
Bahtra menegaskan bahwa seluruh CPNS sudah seharusnya memahami dan menyetujui syarat siap ditempatkan di wilayah mana saja di seluruh Indonesia.
"Tetapi jika alasan mereka mundur karena persoalan jarak atau penempatan, maka saya pikir syarat CPNS kan dicantumkan bahwa siap ditempatkan di mana saja," katanya.
Ia menyebut bahwa sebagai anak bangsa, CPNS tidak boleh memilih-milih lokasi tugas, dan semangat pengabdian harus diutamakan.
Namun Bahtra juga membuka ruang evaluasi apabila pengunduran diri terjadi karena ketidaksesuaian antara kompetensi peserta dan formasi yang diberikan.
Alasan tersebut, menurutnya, masih dapat menjadi bahan evaluasi, meskipun bukan untuk faktor penempatan semata.
Kemendiktisaintek mengonfirmasi bahwa 714 orang CPNS formasi dosen tahun 2024 telah mengundurkan diri.
Alasan yang dikemukakan antara lain adalah lokasi penugasan yang tidak sesuai ekspektasi, kondisi kesehatan, urusan keluarga, hingga faktor kebijakan perguruan tinggi.
Kabar ini pertama kali muncul melalui unggahan di media sosial X, yang menyebutkan 653 peserta mengundurkan diri secara langsung dan 61 lainnya dianggap mengundurkan diri karena tidak mengisi DRH.
Sekretaris Jenderal Kemendiktisaintek, Togar Mangihut Simatupang, membenarkan informasi tersebut dan mengakui bahwa ekspektasi terhadap lokasi penempatan menjadi salah satu faktor dominan.
- Penulis :
- Pantau Community