Pantau - PT Semen Padang melalui Workshop Bisnis Inkubasi Non Semen (BINS) mencatatkan prestasi dengan memproduksi dua segmen shell kiln raksasa berbobot total 138,5 ton untuk proyek penggantian Shell Kiln di Pabrik Tonasa IV milik PT Semen Tonasa.
Proyek ini menjadi pengiriman terbesar dan terpanjang sepanjang sejarah kerja sama antara PT Semen Padang dan PT Semen Tonasa yang telah terjalin sejak 2009.
Shell kiln diproduksi sepenuhnya oleh tenaga lokal di workshop milik PT Semen Padang sendiri.
Direktur Operasi PT Semen Padang, Pri Gustari Akbar menyatakan, "Seluruh proses produksi Shell Kiln ini dikerjakan secara mandiri oleh tenaga lokal di Workshop kami sendiri. Ini menjadi bukti nyata bahwa anak bangsa mampu menghasilkan produk fabrikasi berskala besar dan kompleks yang mampu bersaing secara nasional".
Nilai proyek penggantian Shell Kiln ini mencapai Rp13,2 miliar.
Spesifikasi Teknis dan Pengiriman
Senior Manager Workshop BINS, Febi Rieldi, bersama Senior Manager Marketing BINS, Wiradana Jufri, menyampaikan bahwa proses fabrikasi dua segmen shell kiln rampung dalam waktu 65 hari.
Segmen pertama dikirim sebelum Lebaran, memiliki berat 62 ton, diameter 5,5 meter, panjang 14,6 meter, dan ketebalan pelat 30 mm.
Segmen kedua akan dikirim pada akhir pekan ini dengan panjang 13,9 meter dan ketebalan pelat 35 mm.
Total bobot keduanya mencapai 138,5 ton.
Pengangkutan dilakukan menggunakan armada khusus Multi Axle Truck (MAT) dari Padang menuju Pelabuhan Teluk Bayur, sebelum diteruskan ke Pangkep, Sulawesi Selatan.
Wiradana menambahkan, "Ini merupakan salah satu proyek strategis kami. Selain fabrikasi, tim BINS juga dipercaya untuk melakukan proses erection langsung di lokasi".
Sekitar 30 tenaga kerja terampil disiapkan untuk proses pemasangan shell kiln di lokasi proyek, dengan target penyelesaian dalam waktu 22 hari.
Posisi Strategis PT Semen Padang di Industri Fabrikasi
PT Semen Padang merupakan bagian dari PT Semen Indonesia (Persero) Tbk atau SIG, dan terus memperkuat posisinya di sektor industri non-semen.
Nur Anita menyebutkan bahwa pencapaian ini bukan sekadar proyek, tetapi juga simbol daya saing dan nilai tambah dari PT Semen Padang dalam industri fabrikasi berat.
Pernyataan resmi perusahaan juga menegaskan bahwa "Kami tidak hanya menjadi pelopor industri semen di Asia Tenggara, tapi juga terus memperluas kontribusi ke berbagai sektor strategis melalui inovasi dan ketekunan".
Workshop BINS sendiri telah berdiri sejak 1986 dan awalnya memproduksi alat transportasi industri seperti rubber belt conveyor, screw conveyor, dan pneumatic gravity conveyor.
Kini, BINS telah berkembang menjadi unit unggulan untuk proyek-proyek fabrikasi industri berat, baik di pasar domestik maupun ekspor.
- Penulis :
- Pantau Community
