billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Komisi VII DPR RI Dorong UKM Bangun Ekosistem Usaha dari Hulu ke Hilir untuk Tumbuh Berkelanjutan

Oleh Leon Weldrick
SHARE   :

Komisi VII DPR RI Dorong UKM Bangun Ekosistem Usaha dari Hulu ke Hilir untuk Tumbuh Berkelanjutan
Foto: Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Chusnunia Chalim (tengah) menyerahkan cendera mata kepada pelaku UKM di Banda Aceh, Kamis 23/10/2025 (sumber: ANTARA/M Haris SA)

Pantau - Komisi VII DPR RI mengajak pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) untuk membangun ekosistem usaha dari hulu ke hilir guna mendorong pertumbuhan dan keberlanjutan usaha mereka.

Ketua Komisi VII DPR RI, Saleh Partaonan Daulay, menyampaikan ajakan ini saat melakukan kunjungan ke salah satu UKM produsen sambal khas Aceh dalam kegiatan reses Masa Persidangan I Tahun Sidang 2025–2026 di Provinsi Aceh.

"Kami mengajak dan mendorong usaha kecil menengah membangun ekosistem usaha dari hulu ke hilir. Dengan adanya ekosistem tersebut, usaha UKM bisa berkembang dan berkelanjutan," ungkapnya.

Kunjungan ini dilakukan bersama tim anggota Komisi VII yang membidangi sektor perindustrian, UMKM, ekonomi kreatif, pariwisata, dan sarana publikasi.

UKM Sambal Aceh Jadi Contoh Keberhasilan Ekosistem Usaha

Saleh mencontohkan keberhasilan sebuah UKM sambal khas Aceh yang telah mampu mengelola ekosistem usahanya secara menyeluruh, mulai dari produksi hingga distribusi.

UKM tersebut kini mampu memproduksi hingga 2.000 botol sambal setiap hari.

"Di hulu, ada 200 petani yang siap menyuplai bahan baku sambal, yakni cabai. Sedangkan di hilir juga didukung dengan pemasaran yang cukup baik, bahkan juga ada permintaan dari luar negeri," ia mengungkapkan.

Ia juga menegaskan bahwa keberhasilan sektor hilir tidak lepas dari dukungan pemerintah daerah, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.

"Dukungan pemerintah daerah bisa dengan mempromosikan, sehingga diminati dan dikonsumsi masyarakat yang lebih luas. Kami juga nanti meminta Kementerian Haji memanfaatkan produk kuliner khas daerah ada di kampung haji Indonesia di Arab Saudi," katanya.

Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Chusnunia Chalim, menambahkan bahwa pelaku UKM tidak bisa membangun ekosistem usaha secara mandiri tanpa kolaborasi lintas sektor.

"Tidak bisa bekerja sendiri-sendiri. Ada tantangan di hulu dan begitu juga di hilir. Karenanya, dukungan dari berbagai pihak, seperti pemerintah daerah melalui instansi di bidang pertanian, perindustrian, tenaga kerja, maupun perdagangan dalam membantu memasarkan produk," ungkapnya.

Inovasi UKM Sambal Dimulai dari Permasalahan Petani

Yuliana, pelaku UKM produsen sambal khas Aceh, menjelaskan bahwa usahanya dimulai sejak tahun 2017.

"Saya merintis usaha sambal ini karena mendengar keluhan petani di saat panen harga cabai murah. Dari sinilah saya membuat inovasi produk pengolahan cabai," ujarnya.

Saat ini, usaha sambal Yuliana telah mempekerjakan sejumlah pekerja dan melibatkan ibu rumah tangga untuk membantu membersihkan cabai dari rumah masing-masing.

"Kami juga bekerja sama dengan 200 orang petani cabai dengan luas lahan mencapai 1.000 hektare berbagai daerah seperti Kabupaten Aceh Tengah, Kabupaten Aceh Selatan, dan lainnya, untuk memasok bahan baku," jelas Yuliana.

Tim kunjungan kerja Komisi VII DPR RI ke Aceh dipimpin oleh Saleh Partaonan Daulay, didampingi oleh Chusnunia Chalim, Evita Nursanty, Lamhot Sinaga, Novita Hardini, T Zulkarnaini Ampon Bang, Mujakkir Zuhri, Jamal Mirdad, Jefry Romdonny, Siti Mukaromah, Tifatul Sembiring, dan Iman Adinugraha.

Penulis :
Leon Weldrick