Pantau - Persidangan kasus dugaan suap pengurusan pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR untuk Harun Masiku kembali mengungkap fakta baru yang mengejutkan.
Dalam sidang yang digelar di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat pada Kamis, 17 April 2025, Jaksa KPK menghadirkan mantan Ketua KPU RI, Arief Budiman, sebagai saksi.
Jaksa Wawan Yunarwanto menanyakan waktu pertemuan Arief dengan Harun, apakah berlangsung sebelum atau sesudah penetapan perolehan suara.
Arief menjawab bahwa dirinya agak lupa dan meminta jaksa merujuk pada berita acara pemeriksaan (BAP).
Jaksa kemudian membacakan BAP nomor 21 tanggal 15 Januari 2025, yang menyebut bahwa Harun Masiku sempat menemui Arief di kantor KPU.
Dalam pertemuan tersebut, Harun menyerahkan surat putusan Mahkamah Agung dan surat dari DPP PDIP yang meminta agar dirinya ditetapkan menggantikan Nazarudin Kiemas yang telah wafat.
Namun, berdasarkan aturan yang berlaku, Harun tidak memenuhi syarat untuk ditetapkan sebagai anggota DPR.
Harun Tunjukkan Foto dengan Megawati dan Ketua MA, Arief: Tidak Ada Arti Khusus
Lebih lanjut, jaksa mengungkap bahwa saat pertemuan, Harun membawa serta dua buah foto.
Foto tersebut memperlihatkan dirinya bersama Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan satu lagi bersama Ketua Mahkamah Agung saat itu, Muhammad Hatta Ali.
Ketika jaksa memastikan hal tersebut, Arief menjawab, “Iya”.
Namun saat ditanya soal tujuan Harun membawa dan menunjukkan foto-foto tersebut, Arief menjawab tidak mengetahui maksudnya.
Ia menjelaskan bahwa ruang kerjanya di KPU terbuka bagi siapa saja, baik tamu dari daerah, partai politik, maupun anggota DPR.
Untuk urusan resmi, Arief biasanya meminta surat formal dikirimkan ke kantor.
Ia juga menegaskan bahwa dirinya tidak menyimpan atau mengoleksi foto-foto seperti yang dibawa Harun, dan baginya hal itu bukan sesuatu yang luar biasa.
“Menunjukkan foto semacam itu bagi saya hal biasa, tidak ada arti khusus,” ujar Arief di persidangan.
- Penulis :
- Peter Parinding
