HOME  ⁄  Nasional

Mentan Klarifikasi Video Viral: Teguran Bukan dari Wapres Gibran, Justru Dapat Dukungan Penuh

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

Mentan Klarifikasi Video Viral: Teguran Bukan dari Wapres Gibran, Justru Dapat Dukungan Penuh
Foto: Pernyataan viral Mentan Andi Amran Sulaiman soal teguran wapres diklarifikasi sebagai pengalaman masa lalu, bukan ditujukan pada Gibran.

Pantau - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meluruskan kabar yang berkembang terkait video pidatonya yang viral karena menyebut pernah ditegur oleh wakil presiden dalam konteks pemberantasan mafia pangan.

Amran menegaskan bahwa teguran tersebut merupakan pengalaman masa lalu dan tidak ditujukan kepada Wakil Presiden saat ini, Gibran Rakabuming Raka.

"Perlu saya klarifikasi, teguran itu terjadi dulu, bukan dari wapres saat ini. Dan dulu juga saya anggap sebagai teguran yang sangat positif. Itu justru membuat saya makin hati-hati dan makin berani dalam memberantas mafia pangan," ujarnya.

Amran justru menyebut bahwa Wapres Gibran bersama Presiden Prabowo memberikan dukungan penuh dalam upaya pemberantasan mafia pangan dan korupsi yang dilakukan oleh Kementerian Pertanian.

"Pak Gibran sangat mendukung. Presiden dan wapres solid mendukung kita untuk bersih-bersih pangan dan membela petani," lanjutnya.

Ia menyampaikan bahwa pernyataan dalam video viral tersebut disampaikan dalam forum akademik sebagai refleksi pengalaman masa lalu saat memperjuangkan ketahanan pangan nasional.

"Saya ingin menunjukkan bahwa dalam menghadapi mafia pangan, kita harus berani, dan keberanian itu harus dibarengi dukungan dari pemimpin kita. Dan selama ini, saya mendapat dukungan penuh dari para presiden dan wakil presiden, termasuk Presiden Prabowo dan Wapres Gibran hari ini," kata Amran.

Gerakan Bersih-Bersih Kementan dan Peringatan untuk Mafia Pangan

Amran menekankan bahwa gerakan bersih-bersih di internal Kementan terus berlangsung dan telah menunjukkan hasil konkret.

Selama periode sebelumnya, 784 kasus mafia pangan berhasil diungkap, dengan 411 orang ditetapkan sebagai tersangka.

Kasus-kasus tersebut mencakup pelanggaran di sektor pupuk, hortikultura, peternakan, hingga distribusi beras.

Lebih dari 1.500 pegawai Kementan juga telah dikenai sanksi demosi dan mutasi karena pelanggaran disiplin dan integritas.

"Ini adalah gerakan bersih-bersih yang kami lakukan tanpa pandang bulu," tegasnya.

Dalam 130 hari pertama Kabinet Merah Putih, tercatat 20 orang ditetapkan sebagai tersangka, dan 50 perusahaan sedang diproses hukum karena merugikan negara dan petani.

Amran juga mengingatkan pihak-pihak yang mencoba memutarbalikkan narasi dari video viral tersebut.

"Saya tegaskan, jangan coba-coba adu domba saya dengan wapres. Semua presiden dan wapres yang pernah saya dampingi, termasuk Wapres Gibran, punya semangat yang sama bersih-bersih mafia pangan dan bela petani," ucapnya.

Ia mengeluarkan peringatan keras terhadap para pelaku mafia pangan agar tidak mengganggu stabilitas ketahanan pangan nasional.

"Saat ini jalan menuju swasembada terang benderang. Jangan kalian para mafia dan simpatisannya mengadu domba. Kami tegak lurus pada presiden dan wapres. Kami solid untuk kedaulatan dan ketahanan pangan Indonesia," tegas Amran.

Kementerian Pertanian akan terus memperkuat kerja sama dengan KPK, kepolisian, dan kejaksaan untuk membersihkan praktik mafia pangan dan memperkuat kebijakan pro-petani di seluruh Indonesia.

Penulis :
Arian Mesa