Pantau - Presiden Prabowo Subianto menegaskan kembali target Indonesia untuk tidak hanya mencapai swasembada, tetapi juga menjadi lumbung pangan dunia guna membantu negara-negara lain dalam misi kemanusiaan.
Pernyataan tersebut disampaikan dalam kegiatan tanam padi serentak bersama 14 provinsi secara nasional yang digelar di Kabupaten Ogan Ilir, Sumatra Selatan.
Presiden menyampaikan kebanggaannya memimpin negara yang mampu memberi bantuan kepada negara lain tanpa harus bergantung pada bantuan asing.
Ia juga menekankan bahwa fluktuasi harga saham tidak perlu menjadi kekhawatiran utama selama Indonesia mampu memproduksi pangan cukup untuk rakyatnya sendiri.
Tanam Raya Serentak dan Dorongan Produksi Nasional
Presiden menyampaikan apresiasi kepada Menteri Pertanian, kepala daerah, kelompok tani, dan seluruh pemangku kepentingan atas kerja keras dalam meningkatkan produksi pertanian nasional.
Ia bahkan berseloroh bahwa Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman layak naik pangkat karena terus aktif di lapangan.
Menteri Pertanian melaporkan bahwa kegiatan tanam raya dilakukan serentak di 160 kabupaten dengan target luas tanam mencapai 1,3 juta hektare pada April 2025.
Estimasi produksi dari tanam raya ini mencapai 7,5 juta ton gabah, setara 3,5 hingga 4 juta ton beras, sementara kebutuhan konsumsi nasional sebesar 2,5 juta ton per bulan.
Serapan beras hingga April 2025 menjadi yang tertinggi dalam 10 tahun terakhir dan stok beras nasional saat ini tercatat mencapai 3 juta ton, tertinggi dalam dua dekade terakhir.
Tanam raya ini disebut menjadi simbol semangat baru dalam pembangunan pertanian nasional dan bentuk nyata dari prioritas pemerintah dalam mewujudkan kedaulatan pangan.
- Penulis :
- Peter Parinding
- Editor :
- Peter Parinding
